Dua Sosok Presiden Indonesia yang Terlupakan

Avatar

- Wartawan

Selasa, 9 Januari 2024 - 10:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Syafruddin Prawiranegara dan Mr. Assaat (pakai kopiah).

Foto Syafruddin Prawiranegara dan Mr. Assaat (pakai kopiah).

KLIKMADURA, #ANDAHARUSTAHU – INDONESIA telah dipimpin tujuh presiden sejak merdeka. Yakni, Ir. Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo.

Tetapi, terdapat dua figur yang dilupakan sebagai mantan Presiden Indonesia, yaitu Syafruddin Prawiranegara dan Mr. Assaat.

Syafruddin Prawiranegara merupakan Gubernur Bank Indonesia pertama pada periode 1949-1953. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia ke-4 pada masa pemerintahan Soekarno.

Namun, Syafruddin lebih dikenal sebagai Ketua Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada masa Agresi Militer Belanda II. PDRI didirikan di Bukittinggi, Sumatera Barat atas inisiatif Syafruddin Prawiranegara setelah pemerintahan RI di Yogyakarta berhasil dilumpuhkan.

BACA JUGA :  10 Ribu Muslimah Madura Bakal Ketuk Pintu Langit untuk Keselamatan Palestina

Di tengah ketidakadaan pemimpin, Indonesia berkeinginan mempertahankan citra di tingkat internasional. Upaya Syafruddin dalam membentuk PDRI memperoleh pengakuan dan ketaatan dari pihak lain.

Meskipun demikian, saat mendirikan PDRI, Syafruddin memilih tidak menggunakan gelar “presiden” untuk dirinya, melainkan memilih gelar “ketua”.

Kemudian, Mr. Assaat dilahirkan di Jorong Pincuran Landai, Kenagarian Kubang Putih, Agam, Sumatera Barat, pada 18 September 1904. Awalnya, ia mengikuti pendidikan di sekolah kedokteran School tot Opleiding van Indlandsche Artsen (STOVIA).

Namun, karena kurang minat di bidang kedokteran, ia beralih ke sekolah tinggi hukum Rechtshogeschool (RHS). Setelah menyelesaikan studinya di Belanda, ia berhasil meraih gelar meester in de rechten (Mr).

Saat Soekarno menjabat sebagai Presiden dan Mohammad Hatta sebagai Perdana Menteri Republik Indonesia Serikat (RIS), Mr. Assaat menjadi pejabat Presiden interim. Tugasnya adalah memimpin pemerintahan RI saat negara ini secara resmi mengadopsi bentuk serikat.

BACA JUGA :  DPP LDII: Seabad NU Menjadi Inspirasi Ormas Islam dalam Membangun Peradaban Baru

Kedua tokoh ini memang tidak tercatat sebagai Presiden RI dalam sejarah Indonesia. Namun, jasa mereka dalam upaya menjaga eksistensi bangsa sangat besar. Syafruddin Prawiranegara dan Mr. Assaat patut diapresiasi sebagai tokoh yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

Semoga kisah mereka dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk terus berjuang dan memperjuangkan bangsa. (*)

________________________

** Penulis adalah Lu’lu’a, mahasiswi UIN Raden Mas Said Surakarta yang sedang menjalankan program magang di Klik Madura.

Berita Terkait

Maraknya Pengguna Alat Tangkap Cantrang Picu Konflik Nelayan di Masalembu, Kabupaten Sumenep
Raih Limpahan Pahala Bulan Rajab, Begini Amalannya
Istilah Algoritma Populer di Kalangan Anak Muda, Ternyata Ini Penemunya

Berita Terkait

Kamis, 21 Maret 2024 - 11:17 WIB

Maraknya Pengguna Alat Tangkap Cantrang Picu Konflik Nelayan di Masalembu, Kabupaten Sumenep

Selasa, 16 Januari 2024 - 07:54 WIB

Raih Limpahan Pahala Bulan Rajab, Begini Amalannya

Selasa, 9 Januari 2024 - 15:32 WIB

Istilah Algoritma Populer di Kalangan Anak Muda, Ternyata Ini Penemunya

Selasa, 9 Januari 2024 - 10:33 WIB

Dua Sosok Presiden Indonesia yang Terlupakan

Berita Terbaru

Warga melintas di depan Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pamekasan.

Pamekasan

Jumlah Penerima BPNT di Pamekasan Turun Drastis

Sabtu, 5 Okt 2024 - 17:02 WIB