BANGKALAN, KLIKMADURA – Grand Final Karapan Sapi Piala Presiden 2023 yang digelar di Stadion Karapan Sapi Moch. Noer Bangkalan, Minggu (08/10/2023). Event akbar tersebut sempat ricuh.
Pendukung salah satu pasangan sapi protes karena pasangan sapi lainnya di lepas dari garis start dalam kondisi lampu merah. Akibatnya, aksi protes tak bisa dibendung.
Protes tersebut disampaikan kepada panitia yang ada di garis start. Massa pendukung lainnya juga berbondong-bondong mendatangi panitia. Bahkan, sebagian membawa senjata tajam (sajam) berupa celurit berukuran besar.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. TNI dan personel kepolisian yang ada di lokasi sigap melerai kericuhan. Tidak berselang lama, laga karapan sapi kembali dilanjutkan.
Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf mengatakan, panitia sudah mengantisipasi masuknya senjata tajam. Ketika penonton hendak masuk stadion, pemeriksaan dilakukan secara ketat.
Tujuannya, untuk memastikan tidak ada penonton yang membawa senjata tajam. Namun, diakui pada saat kericuhan terjadi, terlihat ada warga yang membawa senjata tajam.
“Mungkin yang membawa senjata tajam masuk stadion pada saat karapan sapi berlangsung,” katanya saat dimintai keterangan sejumlah wartawan di lokasi.
Terlepas dari kericuhan itu, Jenderal Farid mengaku senang dan bahagia melihat antusiasme masyarakat sangat tinggi. Diperkirakan, terdapat 20 ribu lebih masyarakat yang memadati Stadion Karapan Sapi Moch. Noer Bangkalan itu.
Karapan sapi merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan. Apalagi, event tersebut merupakan satu-satunya didunia sehingga daya tariknya sangat besar. (fhd/diend)