BANGKALAN, klikmadura.id – Sejumlah mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar aksi demonstrasi beberapa waktu lalu. Mereka meminta kejelasan perihal ribuan ijazah alumni yang tidak terdaftar di Kemendikbudristek.
Kondisi tersebut sangat meresahkan. Sebab, beberapa alumni kampus terbesar di Madura itu ditolak saat hendak melamar pekerjaan lantaran ijazahnya tidak terdaftar.
Plt Rektor UTM Dr. Achmad Amzeri memberikan tanggapan secara resmi. Menurut dia, hakekatnya semua alumni UTM yang telah diwisuda sudah dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar kesarjanaan sesuai bidang keilmuan yang ditekuni.
Setiap mahasiswa yang telah lulus, dapat langsung dilaporkan ke Kemenristekdikti dengan menginput data identitas mahasiswa tersebut. Sebelumnya, berlaku aturan bahwa dalam penerbitan ijazah, pihak kampus diberi kewenangan untuk menginput data lulusan.
Proses input data lulusan dapat dilakukan setiap saat dan dapat direvisi sampai data tersebut valid. Pada bulan Oktober 2022, UTM menginput data lulusan untuk periode wisuda September 2022.
“Data yang diinputkan tersebut masih belum menyertakan PIN ijazah, karena sebagian PIN Ijazah masih dalam proses pembuatan, dan diasumsikan input PIN ijazah akan dapat disusulkan kemudian,” katanya.
Namun, pada bulan November 2022 terjadi perubahan mekanisme pelaporan data lulusan. Yakni, pihak kampus tidak lagi memiliki kewenangan untuk menambahkan atau merevisi data awal yang telah diinput.
Dampaknya, data lulusan yang telah diinput tidak dapat diperbarui untuk menyertakan PIN ijazah. UTM telah melakukan pengajuan pembaruan data lulusan ke Kemendikbudristekdikti.
“Saat ini telah dituntaskan pembaruan 527 dari 1049 data ijazah atau lulusan bulan September 2022,” terangnya.
Faktanya, kata Amzeri, seluruh lulusan pada bulan September 2022 telah memiliki PIN ijazah, hanya saja proses pembaruan data lulusan yang ada pada PDDIKTI masih berjalan.
“Kendala ini hanya terjadi pada lulusan bulan September 2022, tidak ada kendala untuk lulusan periode sebelumnya ataupun sesudahnya,” tandas dosen Fakultas Pertanian itu. (diend)