Poster Bupati Sumenep Achmad Fauzi bersama Ketua Banggar DPR RI MH. Said Abdullah di Jalan Raya Sumenep - Pamekasan.
BANGKALAN,klikmadura.id – Rencana reaktivasi rel kereta api jalur Madura kembali mencuat. Rencana tersebut ramai diperbincangkan publik setelah Bupati Achmad Fauzi melontarkan usulannya itu saat menerima kunjungan beberapa pejabat negara ke Sumenep beberapa waktu lalu.
Di antaranya, Ketua Banggar DPR RI MH Said Abdullah yang merupakan putra Sumenep. Kemudian, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menkopolhukam Prof. Mahfud MD yang merupakan salah satu putra terbaik Madura.
Sejumlah upaya nyata dilakukan Bupati Fauzi untuk mewujudkan keinginannya itu. Di antaranya, melayangkan surat kepada Presiden Jokowi dan berkomunikasi dengan beberapa pihak.
“Alhamdulillah, setelah melakukan serangkaian komunikasi dan menyurati Presiden Joko Widodo, perjuangan kita, perjuangan masyarakat Madura, yang menginginkan kereta api hidup lagi sudah satu langkah maju,” kata Fauzi dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.
Penelusuran tim klikmadura.id, ternyata usulan reaktivasi rel kereta api jalur Madura itu sudah diusulkan sejak 2017. Pengusulnya yakni Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dengan nomor surat 01/UN46/DP/TU/2017.
Surat yang ditujukan kepada Presiden Jokowi itu ditandatangi tiga orang. Yakni, Ketua Dewan Penasehat UTM Jenderal TNI (Purn) H. Try Sutrisno. Kemudian, Dr. H. Muh. Syarif yang kala itu menjabat Rektor UTM dan H. Achmad Zaini,. MA yang bertindak sebagai Ketua Dewan Pembangunan Madura.
“Kami mewakili masyarakat Jawa Timur khususnya masyarakat Madura memohon dengan hormat kepada Bapak Presiden untuk dapat mengoperasikan kembali angkutan kereta api di daerah Madura yang mempunyai jalur sepanjang 177 kilometer (dari Bangkalan sampai dengan Sumenep),” mengutip isi surat tersebut.
Ketua Dewan Pembangunan Madura H. Achmad Zaini,. MA membenarkan surat tersebut. Dalam surat itu juga dilampirkan naskah studi kelayakan terkait reaktivasi rel kereta api di Madura. “Januari 2017 dewan penasehat UTM bersurat kepada presiden terkait kereta api,” terangnya. (nindita/diend)