Jurnalis sekaligus Mahasiswa Magister PSDA Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Prengki Wirananda saat menjadi pembicara sosialisasi Perda Jatim Nomor 4 Tahun 2022 tentang Pemberdayaan Desa Wisata di Taman Dayu, Pasuruan.
PASURUAN, KLIKMADURA – Ratusan pelaku wisata berkumpul di Ballroom Taman Dayu Golf and Resort, Pasuruan, Selasa (19/12/2023). Mereka mengikuti sosialisasi Perda Nomor 4 Tahun 2022 tentang Pemberdayaan Desa Wisata yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung Ketua Komisi B DPRD Jatim Aliyadi Mustofa selaku inisiator perda tersebut. Kemudian, Plt Sekretaris Disbudpar Jatim Susiati juga hadir menyampaikan sosialisasi.
Di samping itu, mahasiswa Magister Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Prengki Wirananda juga dihadirkan. Pemuda asal Sumenep, Madura itu didapuk sebagai pemateri.
Sosialisasi yang dihadiri sekitar 250 pelaku wisata dari berbagai daerah di Jawa Timur itu berlangsung khidmat. Prengki Wirananda yang juga aktif sebagai jurnalis di Pulau Garam membeberkan secara detail potensi wisata yang ada di Madura.
Prengki menyampaikan, Madura memiliki kekayaan yang sangat luar biasa. Mulai dari kekayaan alam, seni, budaya hingga sejarah. Kekayaan tersebut mengandung potensi luar biasa untuk dikelola menjadi destinasi wisata.
Dijelaskan, dari kekayaan alam, banyak sekali lokasi yang menawarkan pesona indah. Di Sumenep misalnya, ada Pantai Sembilan di Pulau Giligenting, Pantai Gili Labak di Pulau Poteran, Pantai Lombang di Kecamatan Batang-batang dan Pantai Slopeng di Kecamatan Dasuk.
Bahkan, di Sumenep memiliki Pulau Giliyang di Kecamatan Dungkek yang kadar oksigennya dinobatkan sebagai terbaik kedua dunia setelah Yordania. Potensi tersebut mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
“Kabupaten lain seperti Pamekasan, Sampang dan Bangkalan juga memiliki potensi alam yang luar biasa. Bahkan, di Pamekasan ada api abadi yang tidak ada di kabupaten lain di Madura,” katanya.
Prengki melanjutkan, Madura juga memiliki potensi wisata religi yang menjadi magnet kunjungan wisatawan. Di Bangkalan misalnya ada maqbarah Syaikhona Kholil, di Sampang ada kompleks makam Rato Ebuh dan di Pamekasan ada wisata religisi Batu Ampar.
Kemudian, di Sumenepa ada komplek makam raja-raja di Asta Tinggi serta Asta Sayyid Yusuf di Pulau Poteran. Berbagai potensi lain di Madura jug sangat melimpah yang dapat dikemas menjadi paket wisata.
Dengan demikian, Prengki merekomendasikan kepada Disbudpar Jatim untuk membuat kalender event di Madura. Serangkaian event yang digelar masing-masing kabupaten harus dikemas menjadi satu kesatuan sehingga spirit Visit Madura yang digaungkan Pemprov Jatim terealisasi dengan baik.
“Butuh maping potensi wisata lalu dibuatlah kalender event, sehingga kunjungan wisata bisa menjadi satu paket. Dengan begitu, ekonomi masyarakat di Madura akan tumbuh dengan baik,” tandasnya. (diend)