Oleh: Prengki Wirananda, Pemred Klik Madura

Penangkapan tersangka korupsi di mana-mana. Reformasi birokrasi hingga janji politik yang mulai terealisasi satu persatu. Makan bergizi gratis (MBG) adalah satu dari sekian banyak program utama yang telah nyata dirasakan manfaatnya.
Seluruh komponen negara serampak seirama menyukseskan Asta-Cita presiden. TNI-Polri, juga terlibat aktif merealisasikan program yang dicanangkan mantan Panglima Kostrad itu.
Awal kepemimpinan Prabowo-Gibran memberikan kesan positif di hati rakyat. Janji-janji politik yang terucap semasa kampanye perlahan menjelma program dan aksi nyata.
Ya. Janji adalah harapan yang harus ditepati. Bahkan, orang muslim mengenal janji sebagai bagian dari hutang yang harus dibayar lunas. Jika ingkar, maka orang itu bisa dikategorikan sebagai golongan orang-orang munafik.
Seperti janji Prabowo kepada masyarakat Madura, harus ditepati. Hubungan emosional Prabowo Subianto dengan masyarakat Madura sangat erat. Tanah garam adalah tanah kemenangan bagi Prabowo di setiap perhelatan politik.
Sejak nyapres untuk kali pertama pada Pemilu 2014 lalu, Madura menjadi basis kemenangan. Pendukungnya dari berbagai kalangan, mulai dari anak muda hingga para ulama. Mulai dari emak-emak hingga abang becak.
Entah sudah ada berapa janji yang disemai Prabowo untuk warga Madura. Tapi, dari berbagai janji yang pernah diucap, satu janji yang sampai saat ini masih terus diingat.
Saat Pilpres 2014 lalu, Prabowo yang kala itu bertemu para alim ulama berjanji akan menjadikan Madura sebagai provinsi; jika terpilih. Namun, kala itu Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa kalah.
Jokowi – JK terpilih menjadi presiden. Kekalahan Prabowo tidak membuat semangat perjuangan rakyat Madura goyah. Janji menjadikan Madura provinsi bukan sekadar membekas, tapi menjadi secercah harapan dan ghirah perjuangan.
Pada Pilpres 2019, Prabowo kembali maju. Dia berpasangan dengan Sandiaga Salahudin Uno. Madura pun masih sama, menjadi kandang kemenangan bagi pasangan yang mengusung tagline Indonesia Menang itu.
Namun, takdir berkata lain. Prabowo kembali gagal. Janji menjadikan Madura sebagai provinsi pun belum bisa terwujud. Tapi, lagi-lagi Madura tetap berpegang teguh pada komitmen awal; mendukung Prabowo menjadi Presiden RI.
Terbukti, dukungan saat Pilpres 2024 semakin all-out. Pasangan Prabowo-Gibran menang telak. Kursi presiden akhirnya berhasil direbut oleh Sang Jenderal.
Saat kemenangan sudah di tangan, memori ingatan warga Madura secara otomatis kembali pada 2014 silam, saat Prabowo menjajikan kado manis; Madura provinsi. Janji adalah hutang, dan hutang wajib dibayar, kira-kira begitu!.
Spirit perjuangan menjadikan Madura sebagai provinsi kembali menggelora. Simpul-simpul tokoh mulai angkat bicara. Sudah saatnya, menagih hutang janji sang kepala Negara, mewujudkan mimpi provinsi Madura. (*)
—–
Penulis juga aktif sebagai anggota Panitia Nasional Persiapan Pembentukan Provinsi Madura (PNP3M) dan Pengurus PW Ansor Jatim Periode 2024-2028.