Bincang Santai dengan Siti Masunah, Womanpreneur Inspiratif asal Blega, Bangkalan.
—
Imdad Faiha Ila Sabila, Reporter Klik Madura. ———–KESENIAN bukan hanya tentang keterampilan, tapi ternyata salah satu jalan dari sekian jalur untuk melangkah lebih maju.
Bisnis buket akhir-akhir ini menjamur di tiap sudut kota hingga pedesaan. Perayaan mewah hingga sederhana sekalipun identik sekali dengan kejutan berupa buket bunga, snack hingga uang jutaan rupiah.
Tanpa kita sadari, memberi kejutan berupa buket merupakan bentuk penyampaikan pesan atau perasaan tanpa kata-kata yang terkesan pribadi atau sesuai dengan selera dan karakter orang yang ingin kita berikan.
Kalau kita intip dari segi ekonomi, ternyata buket bukan hanya kejutan, namun juga tentang kekuatan taste yang ada pada tiap bentuk dan corak warna yang tersemat.
Upaya pelaku seni yang mengolah ide kreatifnya sehingga menghasilkan buket yang rapi dan menambah nilai suatu produk yang diminati oleh khalayak.
Seni tidak hanya tentang hal-hal yang dapat dikenang abadi, sebagian orang justru menyambung hidupnya melalui keterampilan yang ia miliki. Seperti perbincangan sore hari saya bersama puan hebat asal Blega, Bangkalan.
Ia merupakan womanpreneur muda yang mengelola hobi menjadi peluang bisnis yang menggiurkan.
A short story of Woman behind @galery maznah Henna and art.
Obrolan ringan yang saya catat dalam jurnal harian perempuan inspiratif banyak mengurai kisah perjuangan membangun bisnis yang berawal dari hobi.
Seteguk kopi di cangkir depan Galeri Maznah yang saat sekarang tidak lagi membuat buket di sekotak kamar kecil sudut rumah, tapi beralih ke kios minimalis di tengah Jalan Raya Blega.
Siti Masunah, nama puan hebat ini. Usianya baru memasuki 23 tahun. Tapi, ribuan karyanya mendapat respon positif dari berbagai kalangan. Berani mengambil resiko untuk menjadi “womanpreneur” di tengah sambatan halus .
“Sarjana kok tidak kerja dikantor?”
“Sarjana kok jualan?”
“Eman banget, sarjana ga kerja di perusahaan,”
Dan, masih banyak cuitan lainnya yang terkesan meremehkan upayanya untuk mengelola bisnisnya sendiri. Sejak kecil, nuna kecil memiliki mimpi untuk mengembangkan ide kreatifnya menjadi sesuatu yang berharga dan punya karya yang dapat dikenang banyak orang.
Hingga pada tahun 2018, ia menyadari bahwa potensinya memiki nilai tawar yang dapat dijadikan pemasukan sampingan ditengah kewajibannya menjadi pelajar. Support orang tua pun tak pernah lepas mendorong Nuna agar dapat berdikari.
Jika ditanya siapa yang menginspirasi dan orang yang menyadari potensi Nuna? Ia menjawab keluarganya. Ternyata, keluarga besar nan penuh kehangatan tersebut melihat potensi Nuna dalam dunia seni dan kreatif.
Support sistem pertama dan pondasi yang saling menguatkan adalah keluarga. Hingga akhirnya ia memberanikan diri untuk mengambil langkah dan keluar dari zona nyaman. Job pertama sebetulnya bukan buket. Tapi Henna art untuk pengantin di desanya.
“Pertama kali mengenal dan mulai dikenal melalui Henna art, dapat customer pertama deg-degannya luar biasa karena takut mengecewakan,” katanya.
Namun lambat laun, ia mulai enjoy dengan hobi sekaligus pekerjaannya ini. Selain mengasah keterampilannya secara otodidak, ia juga tengah meningkatkan skill lainnya melalui wirausaha buket, seperti strategi pemasarannya, launching produk, inovasi buket danpermintaan customernya yang mulai beragam.
Selanjutnya, ia membuat beberapa sample buket untuk di promosikan melalui social media yang ia buat untuk menjangkau customer online agar mengenal produknya.
Semua dilakukan sendiri, selain untuk meminimalisir budget ia juga sangat detail dan teliti terhadap request customer dan enggan mengecewakan pelanggan. Terkadang ia bisa 24 jam produksi buket dibantu oleh sang adik tercinta yakni Khotimatul Husna jika sedang ramai order.
Makin asyik, kami berbincang disuguhi gorengan pisang hangat dari warung Mak Nyak yang dikenal dengan gorengan legend dengan petis mantap di Blega.
Baiklah kita lanjut, mulanya hanya dikenal dari mulut ke mulut. Lalu, pada pada tahun 2021 mulai berkembang di Sosial media dan Nuna juga mulai banyak mendapat orderan masuk.
Masuk pada sesi yang cukup mengharukan di balik Maznah yang dikenal sebagai sosok kuat yang tak pernah lelah berkelana mulai dari job Henna art, mini dekorasi, berbagai buket, jasa hias timangan dan lain sebagainya.
Seorang anak, kakak dan adik yang ingin merakit kapalnya dengan baik meski seringkali jiwanya hanya dibalut oleh puing-puing rasa yang tersisa.
Ada kalanya berjumpa dengan badai yang disambut oleh keberanian menerjangnya. Dalam dunia bisnis pasti ada upaya dan resiko, masalah dan solusi. Seolah memang sengaja membentuk dinamika agar mental para wirausahawan terbentur lalu terbentuk dengan dinamis.
“Pernah ga untung sama sekali, uang kayak muter lagi ke bahan dan ditipu teman pinjam uang tapi sampe sekarang ga balik,” ungkapnya
Jelas, semua masalah tadi bukan hal sederhana yang mudah dilewati. Pasang surut seperti air laut kadang rame kadang sepi.
“Alhamdulillah memasuki tahun 2023 orderan mulai membludak dan sedikit banyak sudah mulai memahami alur penataan laporan keuangan pribadi,” jelasnya kembali.
Tak ada bisnis yang sempurna, sebab di dalamnya selalu terdapat dinamika yang hanya perlu dinikmati oleh wirausahawan yang akan tumbuh dan terbang lebih tinggi.
Tegukan terakhir kopi di cangkir putih dan pisang goreng di piring plastik sudah ludes, pertanda obrolan kita memasuki sesi akhir. Nuna berharap, semoga wishlistnya tercapai sesuai dengan yang telah direncanakan
Untuk omset sendiri Nuna membeberkan bahwa tak begitu banyak. Namun, kebebasan berkreasi dan kesenangan customer menjadi kepuasaan tersendiri bagi Nuna.
Jika sedang ramai, bisa meraup untung Rp 5 – Rp 10 juta per bulan. Namun, seperti bukan rahasia umum lagi jika seorang wirausahawan menjelaskan bahwa stok banyak uang menipis, uang banyak stok menipis akhirnya berputar dan membentuk sirkulasi keuangan yang cukup sehat.
“Sedikit banyak bisa menambah pemasukan dan saya juga sekaligus belajar mengelola keuangan,” pungkasnya.
Bertahun-tahun produksi buket dibantu oleh adiknya di kamar kecil miliknya, kini nama Maznah dikenal dengan galery Maznah Henna & Craft.
Lokasinya, di ruko minimalis Jalan Raya Blega – Bangkalan. Galery kesenian kerajinan tangan Maznah yang ia impian sejak Nuna masih duduk di bangku Marhalah Aliyah .
Bagi kamu yang tertarik pesan buket atau kerajinan tangan lainnya, langsung hubungi melalui sosial media Nuna di bawah ini.
- Instagram : @maznahhenna_blega & @gudangbuketblega
- Tiktok: maznahhenna_craft
- Fb: Gudang Buket Blega
- Shope: gallery_maznah
Tanggal 29 Januari 2025 kemarin merupakan soft launching galeri Maznah. Salah satu kado untuk dirinya sendiri sebagai reward menyelesaikan pendidikan strata 1 dengan baik.
Alumni Universitas Ma’arif Hasyim Sidoarjo ini mengajak seluruh generasi muda untuk tidak mengenal lelah dalam mencoba hal baru. Dari hobi bisa jadi ladang bisnis.
Tertarik mencoba Tretan?