Membangun Minat Literasi Pada Generasi Z di Tengah Gempuran AI

Avatar

- Wartawan

Minggu, 12 Januari 2025 - 08:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar robot kecerdasan buatan. (SUMBER FOTO: META AI)

Gambar robot kecerdasan buatan. (SUMBER FOTO: META AI)

“CHATGPT IS MY BESTI“ 

PASTI kalian sudah tidak asing lagi dengan headline ini. Tanpa kita sadari gaya hidup kita saat ini dipengaruhi oleh informasi digital yang bersumber dari sosial media. Bersahabat  dengan kemudahan di era informasi digital yang berkembang pesat seperti saat ini.

Membuat generasi masa kini tak ada lagi yang belum mengenal kecanggihan ChatGPT sang primadona bagi generasi milenial dan gen Z yang seakan hadir sebagai pahlawan pintar nan serba tahu berbagai hal.

For your information, untuk kalian yang  belum mengenal ChatGPT, ChatGPT (Generative Pre-trained Transformer) merupakan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang bahkan dirancang  dengan komunikatif mirip dengan manusia.

Berbagai kemudahan  ditawarkan oleh fitur AI yang dapat  membuat kita lebih terhubung dan produktif, menjadikan gaya  hidup kita berubah dari hal terkecil  hingga sesuatu yang rumit. seperti merangkai kata, membuat pantun hingga membuat perencanaan.

Bisa kita dapatkan dalam waktu kurang dari 10 detik,dari kecanggihan kecerdasan buatan (AI) hingga dunia virtual Meta yang menawarkan pengalaman interaktif dan imersif, pilihan hiburan dan informasi ada di ujung jari. Namun, di tengah arus informasi yang begitu cepat dan serba instan ini, ada satu hal yang bisa menjadi tantangan: Bagaimana tetap mempertahankan kebiasaan membaca?

Bagi anak muda khususnya generasi milenial dan generasi Z, kebiasaan membaca bisa jadi terasa semakin terpinggirkan oleh teknologi yang semakin mendalam dan menarik. Media sosial, video, dan game online sering kali lebih menggoda untuk kita habiskan waktu, sedangkan membaca, yang dahulu menjadi salah satu sumber pengetahuan utama, bisa terasa monoton jika dibandingkan dengan semua hiburan digital.

Padahal, jika kita bijak memanfaatkan kecanggihan yang ada, literasi digital terdengar menyenangkan, kitab isa berkayra dengan kemudahan yang ditawarkan. Namun, ada banyak alasan mengapa kita—sebagai anak muda—harus tetap mempertahankan kegemaran membaca di tengah kemajuan zaman.

Membaca bukan hanya cara untuk menambah wawasan, tetapi juga cara untuk melatih pikiran, meningkatkan kreativitas, dan memberikan ruang bagi imajinasi kita untuk berkembang. Buku memiliki kemampuan untuk membawa kita ke dunia lain, jauh melampaui batasan yang ada di dunia maya.

BACA JUGA :  Mengenal Lebih Dekat Lebaran Ketupat di Pulau Madura 

1. Menjaga Koneksi dengan Dunia Nyata.

Di tengah dunia virtual yang serba imersif dan terkadang mempengaruhi persepsi kita terhadap realita kehidupan.  Membaca menjadi aktivitas untuk  memberikan kita kesempatan yang cukup banyak, untuk mengetahui  banyak hal, mengembangkan potensi diri, dan menyadari sesuatu yang belum kita sadari sepenuhnya, kurang lebih – menyelami pemikiran mendalam.

Buku memberikan perspektif yang lebih luas dan membuka pemahaman baru yang tidak bisa kita dapatkan hanya dari scrolling media sosial. Membaca juga membantu kita menjaga keterhubungan dengan dunia nyata. Misalkan pada komunitas-komunitas literasi yang memiliki banyak program menarik, nah hal ini mengantarkan pada pengalaman dan pemikiran yang otentik.

2. Literasi Digital.

Digitalisasi dan literasi merupakan kombinasi yang kuat untuk mempertahankan kebiasaan membaca. Namun tidak  menolak kecanggihan teknologi. Sebaliknya, kita bisa memanfaatkan platform digital untuk memperkaya kebiasaan membaca. Buku digital, artikel online, dan aplikasi membaca seperti Kindle / Audible atau bahwa watpad yang berisi bacaan ringan.

Jadi, tetap bisa membaca kapan pun dan dimanapun tanpa harus ke perpustakaan. Tidak ada alasan lagi untuk tidak menghabiskan waktu luang dengan membaca, bahkan saat sedang dalam perjalanan atau menunggu teman. Minusnya- mungkin akan lebih banyak distraksi dari notifikasi handphone . tapi hal ini bisa diatasi dengan mengendalikan notifikasi dari aplikasi bawaan.

3. Memanfaatkan AI dan Meta untuk Mendukung bacaan dan berkarya.

Kecerdasan buatan dan dunia Meta memiliki potensi untuk mendukung kebiasaan membaca kita, bukan menggantikannya. Misalnya, AI dapat memberikan rekomendasi buku berdasarkan minat dan preferensi kita.

Platform-platform ini juga memfasilitasi diskusi buku melalui grup online atau forum, di mana kita bisa berbagi pemikiran dan mendapatkan perspektif baru dari pembaca lainnya.

BACA JUGA :  Lontong Gule Jokotole Pamekasan, Rasanya Nikmat, Dagingnya Empuk Dijamin Ketagihan..

Dengan memanfaatkan teknologi ini, kita tidak hanya bisa membaca lebih banyak, tetapi juga memperdalam pengalaman membaca melalui interaksi sosial dan diskusi yang lebih luas.

4. Membaca untuk Mengasah Keterampilan Kritis.

Membaca adalah salah satu cara terbaik untuk melatih kemampuan berpikir kritis. Buku tidak hanya memberi informasi, tetapi juga mengajak kita berpikir lebih dalam tentang berbagai hal—mulai dari ideologi, nilai-nilai sosial, hingga permasalahan global.

Dengan membaca, kita belajar untuk tidak menerima segala sesuatu begitu saja, tetapi mempertanyakan dan menganalisis informasi yang ada. Di dunia yang semakin cepat dan terhubung, keterampilan berpikir kritis ini menjadi aset yang sangat berharga.

5. Membaca sebagai Terapi.

Salah satu kunci untuk mempertahankan kegemaran membaca adalah dengan menjadikannya sebagai aktivitas yang menyenangkan. Alih-alih menganggap membaca sebagai kewajiban atau tugas, cobalah temukan jenis buku yang sesuai dengan minat dan passionmu.

Apakah itu fiksi, biografi, sejarah, atau bahkan buku tentang pengembangan diri—pilih yang membuatmu merasa terinspirasi dan senang. Membaca akan terasa jauh lebih menarik jika dilakukan dengan rasa penasaran yang tulus.membaca juga bisa disebut sebagai terapi otak dan jika berkelanjutan jika berdampak terhadap mental dan pembentukan habit kita.

6. Menyediakan Waktu untuk Membaca Setiap Hari.

Di tengah kesibukan dan berbagai distraksi digital, terkadang kita perlu meluangkan waktu khusus untuk membaca. Cobalah untuk mengalokasikan 7-10 menit setiap hari untuk membaca.

Membaca sedikit demi sedikit setiap hari akan memberikan dampak besar dalam jangka panjang. Mulailah dengan membaca satu artikel, bab buku, atau bahkan mendengarkan audiobook selama perjalanan.

Di tulisan selanjutnya, saya akan rekomendasikan beberapa judul buku yang cocok untuk  teman-teman yang ingin mulai membaca buku dengan bahasa yang mudah dipahami dan pembahasan yang ringan.

Jadi, kapan mulai meluangkan sedikit waktu untuk membaca?

———

Imdad Faiha Ila Sabila, Reporter Klik Madura.

Berita Terkait

Mengenal Lebih Dekat Lebaran Ketupat di Pulau Madura 
Lontong Gule Jokotole Pamekasan, Rasanya Nikmat, Dagingnya Empuk Dijamin Ketagihan..

Berita Terkait

Minggu, 12 Januari 2025 - 08:12 WIB

Membangun Minat Literasi Pada Generasi Z di Tengah Gempuran AI

Selasa, 16 April 2024 - 12:18 WIB

Mengenal Lebih Dekat Lebaran Ketupat di Pulau Madura 

Jumat, 12 Januari 2024 - 19:40 WIB

Lontong Gule Jokotole Pamekasan, Rasanya Nikmat, Dagingnya Empuk Dijamin Ketagihan..

Berita Terbaru