Zahrotul Laila, Mahasiswa Magister Ekonomi Syariah, IAIN Madura
——————–HARI Sarjana Nasional diperingati setiap 29 September dan merupakan momen penting untuk menghargai kontribusi para sarjana dalam pembangunan bangsa.
Salah satu peristiwa sejarah penting terkait Hari Sarjana Nasional adalah penetapan tanggal 29 September sebagai hari peringatan. Tanggal tersebut dipilih karena bertepatan dengan kelahiran Raden Mas Panji Sosrokartono, orang asli Indonesia pertama yang sukses meraih gelar sarjana.
Sosrokartono adalah kakak dari R.A. Kartini yang menyelesaikan studinya di Jurusan Teknik Sipil, Polytechnische School di Belanda pada tahun 1899.
Ia dikenal sebagai sosok yang menguasai banyak bahasa dan memiliki kontribusi besar dalam bidang pendidikan dan jurnalistik, juga menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus menuntut ilmu dan berkontribusi untuk bangsa.
Disisi lain, peringatan Hari Sarjana Nasional ini menjadi semakin relevan ditengah era disrupsi yang kita hadapi.
Era disrupsi membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan. Perkembangan teknologi yang pesat, seperti otomatisasi dan kecerdasan buatan, mulai menggantikan peran manusia dalam banyak sektor.
Hal ini menimbulkan tantangan bagi para sarjana untuk tetap relevan dan berkontribusi secara signifikan. Persaingan kerja yang ketat dan tuntutan akan keterampilan yang terus berkembang menjadi beberapa tantangan utama yang harus dihadapi.
Disamping itu, era disrupsi juga membuka banyak peluang bagi para sarjana untuk berinovasi. Teknologi yang berkembang pesat memberikan alat dan platform baru untuk menciptakan solusi atas berbagai masalah yang dihadapi masyarakat.
Para sarjana memiliki kesempatan untuk menjadi pionir dalam berbagai bidang, mulai dari teknologi informasi, pendidikan, ekonomi hingga kesehatan. Munculnya berbagai start up dan perusahaan berbasis teknologi menciptakan lapangan kerja baru yang menjanjikan.
Untuk itu, dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era disrupsi, para sarjana perlu terus belajar dan mengembangkan keterampilan yang relevan.
Keterampilan teknis seperti pemrograman, analisis data, dan kecerdasan buatan menjadi sangat penting. Selain itu, soft skills seperti kreativitas, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan beradaptasi juga sangat dibutuhkan.
Maka, Hari Sarjana Nasional juga menjadi pengingat bahwa gelar sarjana bukan hanya simbol prestasi akademis, tetapi juga amanah untuk berkontribusi dalam memajukan bangsa.
Para sarjana diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang membawa inovasi dan solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi bangsa. Mereka memiliki tanggung jawab moral untuk berkontribusi dalam memajukan bangsa melalui berbagai karya, inovasi, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Mari bersama-sama kita jadikan Hari Sarjana Nasional 2024 sebagai momentum untuk terus belajar, beradaptasi, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Selamat Hari Sarjana Nasional 2024!!
*) Penulis juga berprofesi sebagai jurnalis Klik Madura.