Oleh: Imdad Faiha
*Mahasiswa IAIN Madura
“Kok bisa ?” satu pertanyaan yang selalu menjadi bayangan khlayak setelah menonton film ini.
Film yang secara garis besar menceritakan upaya tokoh utamanya yaitu Vina untuk menemukan keadilannya. Meskipun ia sudah tidak lagi hidup di dunia.
Arwah vina berupaya menyuarakan kebenarannya melalui raga sahabatnya. Kejadian sebenarnya yang ia alami berbanding terbalik dengan penjelasan dari para pelaku.
Pelaku dan Korban juga nyatanya masih di bawah umur 20 Tahun, Hal ini yang membuat khlayak geram. Kelakukan remaja pada tahun 2016 yang berani melakukan perilaku bejat tersebut, faktanya dari 10 pelaku 3 di antaranya belum ditemukan.
Flim Vina sebelum 7 hari rilis pertama kali di layer bisokop Indonesia pada 8 mei 2024. Flim yang diangkat dari kisah nyata dan digarap oleh Dee Company berhasil menggerakkan banyak jiwa untuk turut menyuarakan keadilan untuk Vina dan keluarga.
Sebelum membaca Review nya kita perlu mengetahui alur cerita Vina Sebelum 7 hari ini, berikut Klik Madura Rangkum dengan Bahasa yang mudah dimengerti.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, film Vina: Sebelum 7 Haru diangkat dari kisah nyata seorang wanita bernama Vina yang menyaksikan pembunuhan yang mengerikan. Dia disiksa, diperkosa dan ditinggalkan oleh sekelompok pengendara motor yang bejat dan brutal.
Peristiwa ini terjadi di Cirebon pada tahun 2016, Vina dan kekasihnya ditemukan tewas di jembatan layang. Polisi menduga keduanya merupakan korban kecelakaan tunggal dan tabrakan terpisah. Namun, pihak keluarga merasakan ada yang tidak beres.
Mereka mencoba menentang keputusan polisi, namun tidak mampu memberikan bukti nyata hingga kebenaran akhirnya terungkap. Deskripsi film “Vina: Sebelum 7 Hari ” hampir sama dengan aslinya.
Saat Vina pulang sekolah, tiba-tiba ia bertemu dengan komplotan biker yang jelas-jelas berniat jahat. Siswa malang itu benar-benar tidak dapat melarikan diri.
Dia dipukuli, diperkosa, dan tubuhnya dibiarkan begitu saja untuk menutupi jejaknya.
Ketika jenazah Vina ditemukan dan polisi mengumumkan bahwa dia tampaknya mengalami kecelakaan, roh Vina sangat marah.
Beberapa hari setelah kabar kematiannya tersiar, tiba-tiba teman Vina yang bernama Linda, mengajak keluarga Vina untuk berkumpul.
Dia mengalami kecelakaan dan berada di sana untuk menyampaikan berita penting mengenai kronologi kejadian memilukan ini.
Begitu seluruh keluarga berkumpul, Linda langsung kerasukan roh Vina dan menjelaskan semuanya secara detail. Vina pun bersumpah akan mengungkap kebenarannya dalam waktu tujuh hari.
Jika ditinjau melalui sinopsis nya, Film Vina ini tidak hanya menyimpan Duka yang mendalam bagi keluarga korban namun juga pesan moral untuk remaja dan orang tua.
Selajutnya kita beralih pada Review Flim Vina Sebelum 7 Hari :
sebelum penayangan film tersebut, penonton akan diperingatkan mengenai adegan-adegan yang mengandung kekerasan fisik, kekerasan seksual, dan perundungan dalam film tersebut. Pemicu peringatan yang diberikan atau dipicu secara emosional.
Secara keseluruhan, para pemainnya mampu tampil sangat baik meski berstatus artis baru. Penampilan para aktor yang menciptakan kembali adegan trance dimaksudkan untuk membuat penonton merinding.
Dari segi plot, sepertinya tim pembuat film berusaha menjaga film ini sedekat mungkin dengan kejadian aslinya, meski ada beberapa penyesuaian. Bahkan, beberapa adegan dikabarkan terjadi di TKP.
Tak hanya itu, tim produksi film juga mendapat review positif dari berbagai kalangan mulai dari aktris hingga netizen di berbagai platform social media, terkait musik, tone film, bahasa hingga tidak terlalu banyak jumpscare seperti film horor pada umumnya, inilah yang menciptakan daya tarik bagi masyarakat untuk menonton flim tersebut.
Sementara itu, pemirsa mendapat pesan dalam rangka pesan moral tentang bahaya bullying dan budaya geng motor yang harus diberantas demi kebaikan bersama.
Peluncuran film ini diharapkan dapat membantu masyarakat berhenti melanggengkan perundungan dan kekerasan seksual.
Kalau kita melihat adegan kekerasan seperti itu dialami oleh remaja berusia 16- 19 tahun, lantas apa yang pertama kali tersebit dalam relung fikir kita?
Peran orang tua? kenalakan remaja? hingga indikasi terjadinya bullying pada remaja?
Beragam asumsi muncul ke permukaan setelah melihat film tersebut. Mulai dari pertanyaan hingga tak jarang yang mulai berselancar untuk menemukan siapa dalang dari pembunuhan Vina?
Pembentukan lingkungan bagi anak bukan di mulai sejak ia mulai mengerti pergaulan, namun se dini mungkin.
Anak-aanak sudah di bekali ilmu sosial yang baik dan kebebasan atau hak anak bukan semata-mata untuk kebahagiaan mereka.
Ada peran orang tua di dalamnya untuk membentuk karakter dan pola fikir anak sehingga mereka dapat mengendalikan tingkah laku ketika bersosial.
Zaman menua dan Indikasi kriminal dini bukan lagi hal tabu terdengar pada masyarakat kita saat ini. Namun bukan hal yang harus di normalisasikan, mengingat Negara memiliki regulasi terkait kasus yang bermunculan dan penegakan hukum harus di terus kawal tuntas.
Jangan sampai hukum negara menjadi mandul sebab beberapa jiwa yang memiliki kuasa.
Jangan sampai hukum di negara kita bergantung dengan algoritma social media jangan sampai kriminal dini di normalisasikan sebab umur tak sampai untuk masuk jeruji..Tak salah, jika banyak yang berpendapat “menunggu viral baru di atasi ?”
Mari bersatu, untuk menegakkan keadilan. Jangan sampai hukum kita mandul dan menciptakan polemik baru.
Usut tuntas kasus vina!
Terakhir film ini juga menuai banyak harapan semoga segala ketidakadilan yang terjadi dapat dihilangkan dan seluruh korban dapat memperoleh hak nya secara utuh.
Itu tadi, review Flim Vina sebelum 7 hari yang kami rangkum untuk bersama mengingat bahwa keadilan hak seluruh masyarakat dan pentingnya mengenali indikasi kenalakan remaja hingga kriminal dini yang ada di lingkungan kita.
Tunggu review flim kita selanjutnya yaa!