Oleh: Shovia Khomiyatul Aly, Mahasiswi STIT Al-Ibrohimy, Bangkalan.
————–
KATA healing sudah populer di era sekarang, secara umum healing berarti proses pemulihan atau penyembuhan diri untuk mendapatkan ketenangan batin dan jiwa.
Dalam bahasa gaul, healing memiliki arti jalan-jalan, refreshing sebagai upaya menghilangkan rasa jenuh, pulih dari rasa lelah. Sedangkan dalam konteks Islam, healing diartikan sebagai terus mengingat Allah SWT.
Bagi remaja sekarang, healing dijadikan pelarian dari rumitnya Masalah yang dihadapi. Objek pelarian healing bagi remaja berbeda-beda, ada yang ke pantai, gunung, mall, nonton bioskop dan ada juga yang mengatakan healing ini tidur, makan seblak maupun ngopi, Sesuai dengan kerumitan mereka.
Ada yang mengatakan orang mendaki gunung adalah orang yang memiliki masalah yang berat. Ada juga statement yang menyatakan healing ke pantai memiliki masalah yang tidak main-main.
Memang benar, padatnya aktivitas-aktivitas manusia seringkali membuat seseorang mengalami stres ringan, sehingga healing sangat dibutuhkan.
Seorang pelajar saja akan merasakan jenuh dalam setiap prosesnya, maka dari itu healing dapat dijadikan obat dari rasa jenuh. Misalnya di sekolah ada study tour, study banding dan sebagainya.
Healing memiliki dua dampak, dampak positif dan dampak negatif. Adapun Dampak positifnya pasti untuk menghilangkan rasa jenuh, menghilangkan rasa lelah, pemulihan dan penyembuhan diri untuk mendapatkan ketenangan batin dan jiwa.
Mengurangi stres, healing akan membantu meredakan stres dan ketegangan, memberikan jeda dari rutinitas atau tekanan sehari-hari. Dengan menenangkan pikiran, tubuh lebih siap menghadapi tantangan dengan lebih tenang.
Meningkatkan kesehatan mental, memperkuat kesehatan fisik karena ketika stres berkurang, tubuh juga mendapat manfaatnya. Healing melatih seseorang untuk menerima keadaan dan menemukan solusi dalam diri sendiri. Ini memperkuat ketahanan emosional dan meningkatkan kemampuan untuk menghadapi situasi sulit.
Adapun Dampak negatif dari healing Mengabaikan Masalah Utama karena Terlalu fokus pada healing tanpa mengatasi akar permasalahan bisa membuat seseorang menghindari tanggung jawab atau masalah nyata. Ini bisa menciptakan pola menghindar, bukan penyelesaian.
Selanjutnya, Finansial yang Tidak Terkontrol Beberapa orang mengasosiasikan healing dengan hal-hal mahal, seperti perjalanan jauh atau perawatan eksklusif. Apabila tidak diatur, maka dapat menyebabkan pengeluaran berlebihan dan masalah keuangan dan nantinya akan menimbulkan masalah baru. (*)