PAMEKASAN, KLIKMADURA – Penyaluran bantuan langsung tunai dana bagi hasil cukai hasil tembakau (BLT DBHCHT) belum tuntas. Ditargetkan, penyaluran bantuan tersebut selesai pada akhir Desember.
Dari total 189 desa penerima bantuan terdapat 3 desa yang tidak mengajukan. Yakni, Desa Akkor, Kecamatan Palengaan, Desa Sotabar, Kecamatan Pasean dan Desa Tagengser Daja yang juga di Kecamatan Pasean.
Fungsional Pengelola Rencana Sosial dan Kesehatan Dinas Sosial Pamekasan Moh. Andi Purwanto menyebut total jumlah desa yang mengusulkan BLT DBHCHT sebanyak 186 desa dan 34 perusahaan rokok. Kemudian, ada tiga desa yang tidak mengusulkan.
Tahun lalu, Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan juga tidak mengajukan bantuan. Tapi, tahun ini desa tersebut mengajukan kembali bantuan untuk buruh tani dan buruh pabrik rokok tersebut.
“Pencairan hanya satu kali dalam setahun, penerima akan mendapat bantuan Rp 600 ribu dengan total jumlah penerima sebanyak 22.279 orang,” terangnya.
Andi menjelaskan, syarat mendapat bantuan tersebut cukup mudah. Yakni, menjadi buruh tani dan buruh perusahaan rokok. “Entah menjadi tukang cangkul, tukang panen, tukang iris, tukang jemur, dan lain-lain yang intinya berkaitan dengan proses pertanian tembakau,” terangnya.
Andi menejelaskan, nominal bantuan DBHCHT tidak sama di setiap wilayah. Sebab dilihat dari kebijakan anggaran atau kondisi anggaran di setiap masing-masing daerah. “Kalau di Pamekasan, sebesar Rp. 600 ribu sedangkan di Sumenep sebesar Rp 900 ribu, tapi penerimanya lebih sedikit,” terangnya.
Kemudian, di Kabupaten Jember nominal bantuan hanya Rp. 400 ribu. Tapi, penerimanya sebanyak 60 ribu orang. “Sebelumnya, di Kabupaten Pamekasan nominal bantuan sebesar Rp 900 ribu, kemudian turun menjadi Rp 600 ribu lantaran defisit anggaran,” katanya.
Penyaluran BLT DBHCHT dimulai awal Desember melalui Bank Jatim selaku penyalur. Bagi buruh perusahaan rokok yang sudah mempunyai rekening, langsung ditransfer ke rekening penerima.
Kemudian, tanggal 11 Desember mendatang, pihaknya akan memulai penyaluran kepada buruh tani tembakau. Petugas Bank Jatim langsung turun ke lapangan untuk membantu proses pencairan bantuan.
Penyaluran bantuan yang dikirim non tunai lewat rekening hanya tiga perusahaan rokok. Selain itu, mayoritas disalurkan berupa virtual account bagi yang tidak mempunyai rekening.
“Kalau penyaluran untuk pabrik rokok sudah di awal Desember. Kemi targetkan penyaluran bantuan ini tuntasdi akhir Desember,” tutupnya. (zhrh/diend)