Kepala Disdikbud Pamekasan Achmad Zaini,. M.Pd,. M.HP.
PAMEKASAN, klikmadura.id – Persoalan lahan sekolah dasar (SD) negeri di Pamekasan belum sepenuhnya beres. Terdapat puluhan lembaga pendidikan tingkat dasar itu masih berdiri di lahan milik warga.
Kepala Disdikbud Akhmad Zaini membenarkan puluhan SD berdiri di lahan milik warga. Menurut dia, dari 600 SD Negeri yang ada di Pamekasan, 46 di antaranya berdiri di lahan warga. “Ya, masih terdapat lahan milik warga yang ditempati,” ucapnya.
Zaini menyadari, tidak mudah menyelesaikan tanah sengketa dalam waktu cepat. Harus melewati berbagai proses. Tetapi, pemerintah akan terus berupaya agar persoalan lahan tersebut segera tuntas.
“Mau membeli tanahnya kami belum mampu, namun masyarakat yang mempunyai tanah tidak keberatan asalkan dijadikan penjaga sekolah dan diberi honor,” tuturnya.
Zaini menyampaikan, selama pemerintah belum mampu membeli lahan yang ditempati sekolah itu, maka solusinya dengan melakukan perjanjian dengan pemilik tanah. Biasanya, perjanjian itu berupa menjadikan ahli waris sebagai tenaga penjaga dan ada honor setiap bulan.
Mantan Kabag Kesra Setkab Pamekasan itu menyampaikan, meski lahan SD berdiri di lahan milik warga, sebisa mungkin pemerintah menghindari terjadinya sengketa. Sebab, bisa berdampak pada kegiatan pembelajaran.
“Kami tidak mau proses belajar siswa terganggu, dengan begitu program unggulan kami bisa terealisasi secara maksimal terhadap siswa yakni literasi menulis dan berhitung, juga terpenting adalah pembentukan karakter anak didik sejak dini,” tutupnya. (zhrh/diend)