PAMEKASAN || KLIKMADURA – Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Barisan Lawan Korupsi – Madura (Blok-M) mendatangi Mapolres Pamekasan, Kamis (30/4/2024).
Mereka mempertanyakan kinerja korps bhayangkara dalam menangani kasus dugaan korupsi Gebyar Batik Pamekasan (GBP) 2022.
Kegiatan yang menelan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar itu diduga jadi bancanakan. Kasusnya, kini bergulir di Polres Pamekasan.
Ketua Umum Blok-M Mohammad As’adi mengatakan, kedatangannya ke Polres Pamekasan dalam rangka mempertanyakan kelanjutan penanganan kasus dugaan korupsi GBP 2022.
Sebab, kasus tersebut bergulir sejak lama tetapi belum ada tersangka yang ditetapkan. Sementara, proses penyelidikan sudah berjalan.
“Kerja apa selama ini Polres Pamekasan ini? Kok proses penyelidikan kasus dugaan korupsi ini lama sekali? Itu yang kami pertanyakan,” katanya.
Pria yang akrab disapa Adi itu menyampaikan, audit dari Inspektorat terkait dugaan korupsi itu sudah keluar. Tetapi, proses penyelidikan belum ada perkembangan signifikan.
Bahkan, kasus dugaan korupsi gebyar batik itu terkesan jalan di tempat. Polisi selalu beralibi masih penyelidikan.
“Pemeriksaan saksi-saksi sudah dilakukan, hasil audit Inspektora juga sudah keluar, lalu menunggu apa lagi?,” katanya.
Adi meminta Polres Pamekasan serius menangangi kasus tersebut. Jika tidak segera ada perkembangan, gerakan masyarakat akan semakin massif.
“Kami akan mengawal kasus ini sampai tuntas. Bahkan, secara kontinyu kami akan menanyakan progres penanganan kasus dugaan korupsi ini,” katanya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Pamekasan AKP Doni Setiawan mengatakan, penanganan kasus dugaan korupsi gebyar batik itu terus berlanjut.
Penyidik melakukan pendalaman terhadap hasil audit yang dikeluarkan Inspektorat. Dimungkinkan, Juni sudah ada progres dari pendalaman tersebut.
“Mohon bersabar, kami masih mendalami hasil audit Inspektorat. Kami sangat berhati-hati dalam menangani perkara dugaan korupsi ini,” tandasnya. (diend)