Annisa Zhafarina Qosasi: Pemain Sepak Bola Tidak Bisa Dilepaskan Dari Nilai Pancasila dan Nasionalisme

Avatar

- Wartawan

Rabu, 4 Oktober 2023 - 12:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Para narasumber temu publik dan coaching clinic bersiap menyampaikan materi di MUTG Pamekasan. (MOH. IQBALUL KHAVEI)

Para narasumber temu publik dan coaching clinic bersiap menyampaikan materi di MUTG Pamekasan. (MOH. IQBALUL KHAVEI)

PAMEKASAN, KLIKMADURA –  Badan Penguatan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar temu pubik dan Coaching Clinik Madura United Training Ground (MUTG), Desa Lawangan Daya, Kabupaten Pamekasan, Rabu,(4/10/2023). Kegiatan dalam rangka penguatan krakter para atlet muda Madura. Kegiatan tersebut diisi sejumlah narasumber. Yakni, Toto Purbiyanto, Direktur Jaringan dan Pembudayaan BPIP, Direktur Utama Polana Bola Madura Bersatu (Dirut PBMB) Pamekasan Annisa Zhafarina Qosasi dan Asisten pelatih Madura United, Rahmad Basuki. Toto Purbianto menyampaikan, penguatan ideologi pancasila sangat penting bagi pesepak bola Madura. Pasalnya, pemuda merupakan aset berharga yang dimiliki negara, maka nasionalisme dan cinta tanah air yang ada di dalam jiwanya harus terus digelorakan dibangkitkan.
BACA JUGA :  KPU Pamekasan Resmi Buka Pendaftaran Bacaleg, Ini Jadwalnya
“Penanaman nilai pancasila sangat penting bagi setiap individu pemain bola. Sebab, dengan sepak bola Indonesia bisa bersatu padu dalam kehangatan berbangsa dan bernegara,” katanya. Toto menyapaikan, nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila harus bisa ditegakkan oleh para atlet muda. Tujuannya, agar menjadi pemersatu dalam menggerakkan persatuan dan kesatuan untuk Indonesia. “Salah satu penerapan nilai pancasila dengan cara Rispek antara pemain satu dan pemain lainnya dan tidak menimbukan kericuhan dalam setiap laga pertandingan.”tandasnya Direktur Utama Polana Bola Madura Bersatu (Dirut PBMB) Annisa Zhafarina Qosasi menyampaikan, menjadi pemain sepak bola tidak bisa menghindar dari nilai persatuan dan keadilan yang ada dalam tubuh pancasila. sebab, nilai itu melekat dan tidak bisa dihilangkan.
BACA JUGA :  Wadahi Bakat Kaum Millenial dan Semarakkan Eskopfest 2023, Klik Madura Gelar Lomba Fotografi
“Dalam sepak bola beda keyakinan tidak menjadi masalah, meskipun ada perbedaan tetap menjadi satu kesatuan untuk sebuah tujuan yang sama,” terangnya. Annisa menyapaikan, menjadi atlet harus konsisten dan rispek terhadap diri sendiri, keluarga dan klu. “Menjadi atlet tidak gampang apalagi atlet profesional, perlu ketekunan dan konsisten dalam berlatih,” tukasnya. (ibl/diend)

Berita Terkait

Ruang Tunggu Tidak Layak, Pasien Dokter Spesialis di Pamekasan Terpaksa Tidur di Amperan
Aktivis Minta KKP Juga Investigasi SHM Pantai Desa Ambat Pamekasan
IAIN Madura Launching PMB Tahun 2025, Buka 7 Jalur Pendaftaran
Ketua Dewan sebut Perputaran Uang di Pamekasan Selama 2024 Hampir Setara dengan Total APBD
BRI Pamekasan Dukung Penuh Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Forkopimda Pamekasan Tinjau Dapur Sehat SPPG, Ketua Dewan Pastikan Program MBG Aman dan Lancar
Polres Pamekasan Grebek Judi Sabung Ayam di Desa Somalang, Kades Minta 18 Orang yang Diamankan Ditindak Tegas
Dukung Asta-Cita Presiden Prabowo Subianto, Ketua DPRD Pamekasan Ikut Tanam Jagung Wujudkan Swasembada Pangan

Berita Terkait

Jumat, 24 Januari 2025 - 19:06 WIB

Ruang Tunggu Tidak Layak, Pasien Dokter Spesialis di Pamekasan Terpaksa Tidur di Amperan

Jumat, 24 Januari 2025 - 13:46 WIB

Aktivis Minta KKP Juga Investigasi SHM Pantai Desa Ambat Pamekasan

Rabu, 22 Januari 2025 - 16:53 WIB

Ketua Dewan sebut Perputaran Uang di Pamekasan Selama 2024 Hampir Setara dengan Total APBD

Rabu, 22 Januari 2025 - 16:33 WIB

BRI Pamekasan Dukung Penuh Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Rabu, 22 Januari 2025 - 13:58 WIB

Forkopimda Pamekasan Tinjau Dapur Sehat SPPG, Ketua Dewan Pastikan Program MBG Aman dan Lancar

Berita Terbaru