PAMEKASAN || KLIKMADURA – Pemilihan presiden dan wakil presiden sudah di depan mata. Peta politik dan dukungan juga mulai nampak.
Seperti yang terjadi di Pamekasan, diprediksi suara dukungan akan banyak bertumpu pada pasangan calon (paslon) nomor urut 1. Yakni, Anies Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar.
Kemudian, dilanjut dengan peroleh suara terbanyak kedua paslon nomor urut 2. Yakni, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Sementara paslon nomor urut 3, yakni Ganjar Pranowo – Mahfud MD diprediksi akan memeroleh dukungan paling buncit. Meski, Pamekasan merupakan tempat Mahfud MD tumbuh dan besar.
Prediksi tersebut disampaikan Koordinator Barisan Relawan Nusantara (Baranusa) Kabupaten Pamekasan Agus Sujarwadi. Menurut dia, perolehan suara di Kota Gerbang Salam akan sesuai nomor urut paslon.
“Terbanyak yang akan mendapatkan suara itu pasangan nomor urut 1, nomor urut 2 dan nomor urut 3,” katanya saat podcast di Studio Klik Madura.
Prediksi yang disampaikan Agus merupakan hasil analisa yang dilakukan. Menurut dia, palson AMIN akan mendapat suara banyak karena didukung penuh kiai dan para habaib.
Pada 2019 lalu, kiai dan habaib itu mendukung Prabowo. Hasilnya, capres yang berpasangan dengan Sandiaga Uno pada lima tahun lalu itu berhasil mendulang suara 83 persen.
Sementara pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin kala itu hanya mendapat suara sekitar 17 persen. “Kiai dan habaib yang kala itu mendukung Prabowo, sekarang beralih mendukung AMIN,” katanya.
Menurut Agus, kekuatan kiai dan habaib dalam menggalang suara sangat besar. Dengan demikian, sulit dikalahkan oleh paslon yang hanya mengandalkan dukungan dari relawan.
Mengenai paslon nomor urut 2, mantan Ketua DPD Gerinda Pamekasan itu memprediksi bisa meraup suara terbanyak kedua. Minimal, di angka 30 persen.
Sebab, pada pemilu 2019 lalu, Prabowo berhasil mendulang 83 persen suara. Meski banyak dukungan yang beralih, tapi diyakini akan masih banyak tersisa. Apalagi, kerja tim pemenangan dan relawan sangat maksimal.
Sementara pasangan Ganjar – Mahfud, diprediksi keok di Pamekasan. Salah satu pemicunya, partai pengusung pasangan nomor urut 3 itu tidak diterima oleh masyarakat.
Kemudian, meski didukung PPP yang notabene partai pemenang di Pamekasan, juga tidak berpengaruh signifikan. Sebab, mesin partai tidak berjalan optimal untuk memenangkan capres-cawapres.
Para pengurus dan anggota partai lebih fokus pada pemenangan dirinya. Sebab, rata-rata mereka mencalonkan diri sebagai anggota legislatif.
“Rata-rata kan nyalon, jadi mereka lebih fokus pada pencalonannya ketimbang memenangkan capres dan cawapres yang didukung partai,” katanya.
Selain itu, Pamekasan dianggap kabupaten unik. Menurut Agus, meski partai di tingkat pusat mendukung salah satu paslon, tapi belum tentu di tingkat daerah mendukung paslon yang sama.
“Kalau sekiranya dengan terang-terangan mendukung paslon capres merugikan, atau mengancam pada suaranya di dapil masing-masing, pasti caleg-caleg itu lebih memilih diam,” tandasnya. (diend)