Gedung baru RSU Mohammad Noer Pamekasan tampak megah. (ZAHRATUL LAILA / KLIK MADURA)
PAMEKASAN, klikmadura.id – Pambangunan gedung baru Rumah Sakit Umum (RSU) Mohammad Noer Pamekasan terus berlanjut. Megaproyek yang berlokasi di Desa Laden, Kecamatan Kota Pamekasan itu ditaksir butuh anggaran total Rp 400 miliar.
Direktur RSU Mohammad Noer Pamekasan Nono Ifantono mengatakan, pembangunan gedung baru itu dilakukan secara bertahap. Ditargetkan, pembangunan tuntas tahun depan dan bisa dioperasikan pada 2025 mendatang.
“Untuk tahun 2023 ini membangun pondasi dasar dan strukturnya. Tahun 2024 kami akan menganggarkan untuk bisa mengerjakan tahap penyelesaian sehingga tahun 2025 bisa beroperasi dan kami bisa mengurus izin operasionalnya,” ungkapnya.
Penyelesaian pembangunan itu bergantung pada ketersediaan anggaran. Mengingat, untuk sampai pada proses finishing, masih butuh tambahan anggaran sebesar Rp 300 miliar.
“Jika anggarannya tidak bisa dikucurkan sebesar itu, kemungkinan gedung baru RSU Mohammad Noer tidak akan beroperasi pada tahun 2025,” jelas Nono.
Dia berharap, Gubernur Khofifah bisa merealisasikan dengan cepat pembangunan itu. Mengingat, megaproyek tersebut merupakan bagian dari janji kampanyenya kepada masyarakat Madura untuk membangun rumah sakit rujukan kelas B di Pulau Garam.
“Tahun ini pembangunan strukturnya saja, semoga tahun 2024 bisa ada anggaran untuk penyelesaian keseluruhan fisik bangunan,” ujarnya.
Pemenang tender proyek tersebut adalah PT Jaya Semanggi Engeenering dengan penawaran Rp 87 miliar.
“Bagian ini penting untuk dipahami, R 111 miliar yang tertera di papan informasi itu adalah keseluruhan pagu anggaran pondasi dasar. Untuk fisik bangunan kami anggarkan Rp 107 miliar, namun pemenang tender menawar Rp 87 miliar sekian. Jadi nilai bangunan fisik gedung itu bukan Rp 107 miliar tetapi Rp 87 miliar,” tandasnya. (zhrh/diend)