PAMEKASAN, KLIKMADURA – Proyek jalan usaha tani (JUT) senilai Rp 30 miliar yang bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) menjadi sorotan. Penyebabnya, karena hasil pekerjaan proyek tersebut cepat rusak.
Ketua Komisi I DPRD Pamekasan Ali Masykur menyampaikan, pihaknya menerima banyak aduan dan keluhan dari masyarakat terkait proyek JUT itu. Berdasar pengaduan yang diterima, hasil pekerjaan dari proyek tersebut cepat rusak.
“Masyarakat banyak yang mengeluh karena cepet rusak dan proyek tersebut dikerjakan tanpa sepengetahuan DPRD kabupaten Pamekasan,” katanya.
Ali masykur menyebutkan, proyek JUT yang banyak dikeluhkan masyarakat ada di daerah pantura. Atas pengaduan tersebut, politisi PPP itu berjanji akan segera turun ke lapangan.
Plt Kepala DKPP Pamekasan Nolo Garjito mengaku tidak tahu mengenai proyek tersebut. Pasalnya, dia baru menjabat kurang lebih satu bulan.
“Soal proyek JUT saya tidak tau, saya menjabat disini baru satu bulan. Proyek itu dikerjakan pada masa kadis sebelumnya,” tandasnya. (ibl/diend)