Suasana di sekitar SDN Murtajih I Sabtu (11/3/2023).
PAMEKASAN,klikmadura.id – Dana bantuan operasional sekolah (BOS) di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan belum cair. Akibatnya, kepala sekolah terpaksa ngutang untuk memenuhi biaya operasional sekolah.
Kasus tersebut terjadi di SDN Murtajih I. Sekolah berbasis digital itu membutuhkan biaya operasional tinggi. Di antaranya, untuk membayar honor pengajar yang statusnya bukan PNS.
Kepala SDN Murtajih I Sakrani mengatakan, total jumlah tenaga pendidik di sekolah tersebut sebanyak 22 orang. Guru yang berstatus PNS hanya 8 orang, sementara 14 orang lainnya honorer.
Honor 14 tenaga pendidik bersumber dari BOS. Sementara, bantuan tersebut belum cair meski sudah masuk triwulan pertama. “Setiap tahun memang sudah biasa, BOS tidak pernah cair di Januari,” katanya.
Dengan demikian, untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional tersebut, sekolah harus mencari dana pinjaman. Sebab, bukan hanya honor guru yang harus dipenuhi, tetapi ada beberapa kebutuhan lainnya.
Yakni, pembayaran tagihan listrik dan wify. Sebab, pembelajaran di SDN Murtajih I menggunakan digital sehingga butuh listrik dan jaringan internet. “Tidak kami anggap kendala, karena tetap bisa diatasi,” terangnya. (han/diend)