PAMEKASAN, klikmadura.id – Sengkarut realisasi dana bantuan operasional sekolah daerah madrasah diniyah (bosdamadin) tahun anggaran 2021 di Pamekasan mendapat sorotan dari Anggota DPRD Jatim Mathur Husairi.
Pasalnya, hingga sekarang sisa dana bosdamadin senilai Rp 7.395.375.000 belum cair. Dana jumbo itu mengendap di kas daerah (kasda) Pemkab Pamekasan.
Mathur mengatakan, dana bosdamadin itu semestinya cair seratus persen pada tahun anggaran 2021. Sebab, anggaran itu memang dialokasikan untuk memberikan dukungan pendaan bagi madrasah diniyah pada tahun tersebut.
Namun, yang terjadi di Pamekasan dana tersebut justru tidak terealisasi secara penuh. Bahkan, sampai sekarang ngendap di kasda Pamkab Pamekasan.
“Seharusnya dikembalikan dulu ke kasda Jatim. (Dana) itu kan dana hibah,” kata mantan aktivis yang kerap menyuarakan persoalan korupsi itu.
Menurut Mathur, dana ngendap itu tidak boleh dibiarkan. Sebaiknya dikembalikan dulu agar bisa diproses ulang untuk dicairkan ke masing-masing lembaga penerima.
Untuk dikehatui pagu anggaran bosda madin Pamekasan tahun anggaran 2021 mencapai Rp 8.874.450.000. Anggaran itu bersumber dari APBD Provinsi Jatim.
Bantuan tersebut dialokasikan untuk 1.321 madrasah diniyah wustha (MDT). Namun, seiring tahun anggaran berjalan, Pemkab Pamekasan hanya mampu menyalurkan satu kali dengan total anggaran Rp 1.749.075.000. (diend)