PAMEKASAN || KLIKMADURA – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pamekasan menggelar sosialisasi Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) sekaligus pelatihan bagi masyarakat sekitar, Selasa (10/12/2024).
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pengelolaan tembakau serta mendukung pengembangan industri tembakau di Pamekasan.
Kepala Disperindag Pamekasan, Basri Yulianto, dalam pemaparannya menjelaskan, pembangunan SIHT didasarkan pada potensi besar yang dimiliki Kabupaten Pamekasan sebagai penghasil tembakau berkualitas.
Pembangunan tersebut dilakukan melalui kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Pamekasan dengan Pemerintah Pusat dengan memanfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
“Di Madura, Pamekasan memiliki potensi lahan tembakau terbesar, yaitu sekitar 25 ribu hingga 30 ribu hektare. Dengan luas lahan tersebut, hasil tembakau diperkirakan mencapai 25 ribu hingga 30 ribu ton setiap musimnya,” ujarnya.
Menurutnya, kinerja sektor tembakau di Pamekasan terus menunjukkan tren positif. Pada tahun 2023, target pembelian tembakau sebesar 18 ribu ton berhasil dilampaui dengan realisasi mencapai 28 ribu ton.
Kemudian, garga jual rata-rata tembakau juga cukup tinggi, yakni sekitar Rp 65 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogram.
Sementara itu, pada tahun 2024, realisasi pembelian tembakau hampir mencapai 33 ribu ton dari target 28 ribu ton, dengan harga rata-rata Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram.
“Perputaran uang dari sektor tembakau sangat besar. Selama tiga bulan musim pembelian tembakau, perputaran uang di Pamekasan mencapai sekitar Rp 2,64 triliun,” katanya.
Basri berharap, sosialisasi yang dilakukan itu mampu meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan hasil tembakau, sehingga berdampak positif terhadap perekonomian lokal.
“Pemerintah Kabupaten Pamekasan juga berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan industri tembakau melalui berbagai program dan kebijakan strategis.” tandasnya. (ibl/diend)