PAMEKASAN, klikmadura.id – Pelecehan seksual yang menimpa siswa di Kecamatan Kota Pamekasan beberapa waktu lalu menjadi perhatian khusus Dewan Pendidikan (DP) Pamekasan. Instansi tersebut mendorong Disdikbud Pamekasan mengawal penuh kasus itu.
Ketua DP Pamekasan M. Sahibuddin mengaku perihatin atas kejadian pelecehan seksual itu. Dia mengecam keras tindakan tersebut. Bahkan, secara kelembagaan, pihaknya meminta Disdikbud Pamekasan mengambil sikap.
Salah satunya, memberikan pendampingan terhadap korban. Harapannya, siswa yang menjadi korban pedofilia itu tidak mengalami trauma mendalam dan berkeinginan melanjutkan sekolah.
“Tindakan tidak manusiawi itu merusak masa depan anak. Pelaku harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” jelasnya Senin (07/08/2023).
Sahibuddin menjelaskan, pendampingan khusus terhadap korban wajib dilakukan. Sebab, jika dibiarkan tanpa pendampingan, akan mengakibatkan trauma besar dan akan berdampak terhadap masa depan yang bersangkutan.
“Harus ada pengawalan penuh untuk menuntaskan kasus tersebut, bahkan harus diputus mata rantainya,” terangnya.
Pria yang juga menjabat Ketua Takmir Masjid Agung As-Syuhada Pamekasan itu meminta Disdikbud Pamekasan pro aktif menyikapi setiap problematika yang ada di lingkungan pendidikan. Apalagi, persoalan kasus pelecehan terhadap siswa.
Sebagai bentuk nyata pengawalan terhadap kasus tersebut, DP akan segera berkoordinasi dengan Disdikbud Pamekasan. Terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi koordinasi itu.
Pertama, karena masa depan anak harus diperhatikan. Kemudian, dalam aspek hukum harus betul-betul ditegakkan.
Lalu, perlu disosialisasikan ke semua lini pendidikan untuk terus melakukan penyadaran baik itu guru, orang tua, maupun lingkungan sekolah terkait berbagai kemungkinan yang mengancam masa depan siswa. (zhrh/diend)