PAMEKASAN, klikmadura.id – Universitas Islam Madura (UIM) memperluas kerja sama dalam rangka meningkatkan kualitas dan kemajuan kampus. Salah satunya, bekerja sama dengan Ponpes Darul Mustofa, Yaman.
Sebagai wujud nyata kerja sama itu, UIM menggelar seminar internasional, Kamis (03/07/2023). Kegiatan tersebut mendatangkan Habib Alwi Bin Abdullah Alaydrus dari Tarim, Hadramaut, Yaman yang merupan pengasuh Ponpes Darul Mustofa.
Rektor UIM Ahmad Asir, wakil rektor UIM, pimpinan universitas, fakultas dan segenap jajaran dosen hadir langsung pada kegiatan yang berlangsung di lantai 3 itu. Bahkan, para masyayikh, pimpinan Ponpes Miftahul Ulum serta para guru di bawah naungan ponpes itu juga hadir.
Rektor UIM Ahmad Asir mengatakan, kegiatan tersebut sengaja digelar membahas tentang ahlussunnah wal jamaah (aswaja). Mengingat, kampus yang dia pimpin itu berazaskan aswaja.
“Melalui kegiatan ini, semoga diberikan ridho oleh Allah SWT utamanya untuk kemajuan kampus UIM,” kata Asir.
Ia menjelaskan, para audiens yang mengikuti seminar internasional itu bisa memetik hikmah dan ilmu yang disampaikan pemateri. Di antaranya, menjaga aqidah Islam ahlussunah wal jama’ah yang harus dimulai dari diri sendiri.
“Kami mengambil tema ahlussunah wal jama’ah karena UIM memiliki visi dan misi yakni mempertahankan ajaran islam ahlussunah wal jama’ah itu,” katanya saat diwawancara.
Habib Alwi bin Abdullah Alaydrus mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Universitas Islam Madura yang sangat istimewa dan luar biasa dalan penyambutan. Menurutnya, tema yang diangkat itu sangat penting.
“Perlu diketahui, di akhir-akhir zaman ini agama kita yakni islam memiliki banyak tantangan,” terangnya dalam bahasa arab yang diterjemahkan oleh rekan rombongannya.
Habib Alwi mengatakan, Nabi Muhammad SAW membawa risalah agama Islam untuk memperbaiki urusan kita, dunia dan akhirat. Allah SWT menurunkan aturan-aturan kehidupan. Pada masa jahil (bodoh) manusia hidup tanpa aturan.
Nabi Muhammad diutus untuk memperbaiki cara hidup dan akhlak manusia. Sementara, cara kehidupan sejati ada di agama Islam.
“Sekecil apapun urusan kita di dunia, tidak akan bisa dilepaskan dari agama, akhirnya datang Ahlussunah Wal Jama’ah yakni ahli Sunnah yang menjalankan konsep dan amaliah dari nabi Muhammad SAW,” jelasnya. (zhrh/diend)