PAMEKASAN || KLIKMADURA – Sudah genap satu bulan gelar perkara kasus dugaan korupsi Gebyar Batik Pamekasan (GBP) 2022 dilakukan. Namun, penyelidikan kasus tersebut masih jalan di tempat.
Polres Pamekasan tak kunjung menetapkan tersangka. Padahal, hasil audit kasus dugaan korupsi tersebut sudah dikantongi. Bahkan, gelar perkara sudah dilakukan bersama Polda Jatim.
Kasatreskrim Polres Pamekasan AKP Doni Setiawan mengatakan, pada saat gelar perkara yang dilakukan sebulan yang lalu, terdapat beberapa petunjuk yang harus dilengkapi.
Sampai saat sekarang, polisi masih berjibaku memenuhi petunjuk gelar perkara tersebut. Diupayakan, dalam waktu dekat petunjuk tersebut akan dipenuhi.
“Kami masih berupaya memenuhi petunjuk hasil gelar perkara yang dilakukan di Polda Jatim beberapa waktu lalu,” katanya.
AKP Doni memastikan, penanganan perkara kasus dugaan korupsi Gebyar Batik Pamekasan 2022 itu terus berlanjut. Polres Pamekasan tegak lurus menangani perkara sesuai prosedur yang berlaku.
“Kami akan upayakan secepatnya menyelesaikan perkara ini. Mohon bersabar,” kata pria asal Bangkalan tersebut.
Kasus dugaan korupsi Gebyar Batik Pamekasan tidak hanya dilaporkan ke Polres Pamekasan oleh masyarakat. Tetapi, kasus tersebut juga sempat dilaporkan ke Kejari Pamekasan.
Kasipidsus Kejari Pamekasan Ginung Pratidina membenarkan sempat ada laporan yang masuk terkait dugaan korupsi tersebut. Tetapi, laporan itu kali pertama dimasukkan ke Polres Pamekasan.
“Oleh karena itu, kejaksaan menyerahkan sepenuhnya penyelesaian kasus ini ke Polres Pamekasan,” terangnya.
Sebelumnya, Kapolres Pamekasan AKBP Jazuli Dani Iriawan mengatakan, ada dua calon tersangka kasu dugaan korupsi tersebut. (ibl/pen)