PAMEKASAN, klikmadura.id – Ketua Komisi B DPRD Jatim Aliyadi Mustofa menghadiri workshop di Kecamatan Pakong, Pamekasan. Kegiatan dengan tema Mewujudkan Petani Potensial Menuju Jatim Bangkit. Kegiatan tersebut dihadiri 55 kepala desa dari enam kecamatan di Pamekasan.
Kepada Aliyadi, kepala desa menyampaikan aspirasi seputar kondisi dan masalah yang dihadapi di desanya. Salah satu keluhan yang disampaikan terkait kelangkaan pupuk.
Kades Bajang, Kecamatan Pakong Mokri menyampaikan, salah satu kendala yang dihadapi petani adalah kelangkaan pupuk. Bahan penyubur tanah itu sulit didapatkan meski petani tergabung dalam kelompok tani (poktan).
Akibatnya, lahan pertanian tidak subur sehingga hasil produksi rendah. Bahkan, banyak komoditas pertanian mati akibat kekurangan pupuk. “Sudah menjadi masalah klasik, setiap mau masuk musim tanam, pupuk selalu langka,” katanya.
Mokri yakin kelangkaan pupuk itu dipicu kelakuan nakal oknum. Sebab, jika tidak ada permainan, mestinya seluruh kebutuhan pupuk bisa terpenuhi. “Kuota pupuk yang ditentukan untuk suatu daerah itu sesuai dengan usulan petani, mestinya tidak terjadi kelangkaan,” terangnya.
Kades millenial itu meminta agar segera ada solusi terkait persoalan pupuk tersebut. Sebab, selama ada permainan terkait distribusi pupuk, petani sulit mendapatkan hasil. “Bagaimana swasembada pangan, kalau pupuk saja susah didapat,” katanya.
Ketua Komisi B DPRD Jatim Aliyadi Mustofa tidak menampik adanya kelangkaan pupuk. Kondisi tersebut hampir terjadi di seluruh daerah. Oleh karenanya, dia berjanji akan melakukan langkah kongkret untuk mengatasi persoalan tersebut.
Salah satunya, meminta kades mengumpulkan poktan untuk dipertemukan dengan Dinas Pertanian Jawa Timur dan distributor pupuk. Melalui pertemuan itu, diharapkan pupuk bisa langsung dikirim ke petani.
“Saya siap kawal dan fasilitasi petani untuk bertemu dengan Dinas Pertanian dan distributor. Kami siap melakukan apa saja, semampu saya untuk memperjuangkan petani,” tandasnya. (diend)