PAMEKASAN || KLIKMADURA – Selama tahun 2024, perputaran uang di Kabupaten Pamekasan cukup besar. Yakni, diperkirakan mencapai angka hampir Rp 2 triliun.
Angka tersebut hampir setara dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pamekasan sebesar Rp 2,2 triliun.
Kondisi tersebut mencerminkan potensi ekonomi daerah yang berkembang pesat. Salah satunya, disebabkan keberadaan sektor-sektor ekonomi produktif.
Ketua DPRD Pamekasan, Ali Maskur mengungkapkan, hampir 47 persen masyarakat Pamekasan tidak bergantung pada APBD. Sektor-sektor seperti UMKM dan home industry.
Kemudian, produksi rokok, dan batik yang menurutnya turut memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.
“Hampir 50 persen masyarakat Pamekasan tidak tergantung pada APBD. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Pamekasan sudah sejahtera dan mampu menggerakkan roda perekonomian secara mandiri,” ujarnya.
Angka ini mencerminkan stabilitas ekonomi lokal yang semakin membaik, di mana banyak warga yang berhasil memanfaatkan potensi lokal untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.
“Dengan kontribusi sektor-sektor tersebut, APBD Pamekasan dapat didorong untuk terus berkembang, sambil tetap memperkuat sektor-sektor non-pemerintahan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (ibl/diend)