Potongan foto yang menunjukkan momen masyarakat Desa Gugul, Kecamatan Tlanakan protes terkait bacalon kades PAW.
PAMEKASAN, klikmadura.id – Pendaftaran calon kepala desa pada pemilihan kepala desa (pilkades) pengganti antar waktu (PAW) Desa Gugul, Kecamatan Tlanakan mencekam. Ratusan warga turun menghadang warga dari luar daerah yang hendak mendaftar.
Camat Tlanakan Munapik menjelaskan runut persoalan yang terjadi di lapangan. Menurut dia, pada Rabu, 14 Juni 2023, masyarakat mendengar ada dua warga dari luar desa hendak mendaftar sebagai kades.
Kemudian, masyarakat turun ke sejumlah titik jalan berniat menghalagi rencana pendaftaran itu. Alasannya, warga Desa Gugul tidak berkenan jika yang memimpin desanya orang luar.
“Masyarakat sadar bahwa secara aturan, warga dari mana saja boleh mencalonkan diri di mana saja. Masyarakat hanya tidak ingin yang jadi kepala desa justru orang luar daerah,” kata Munapik.
Demi menjaga kondusivitas, Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimcam) Tlanakan memediasi masyarakat dan calon pendaftar tersebut. Akhirnya, disepakati calon dari luar desa diterima tetapi hanya satu orang.
Sementara satu orang lainnya tidak boleh mendaftar. Satu orang yang diperbolehkan mendaftar itu atas nama Farid, salah satu perangkat Desa/Kecamatan Tlanakan.
Salah satu poin kesepakatan lainnya yakni, tidak boleh ada calon dari luar lagi yang mendaftar. Jika pada hari terakhir pendaftaran ada calon lain yang mendaftar, maka disepakati akan ditolak bersama.
“Sesuai tahapan, pendaftaran calon kades akan ditutup keesokan harinya, tanggal 15 Juni,” terangnya.
Kemudian, di hari terakhir pendaftaran, berembus kabar bahwa ada warga dari luar daerah lainnya yang juga akan mendaftar. Kabar tersebut sontak membuat masyarakat geram. Mereka akhirnya kembali turun jalan dengan maksud menghadang.
Panitia pilkades selaku pihak yang netral, bersiap di balai desa untuk menerima berkas calon pendaftar. Sesuai jadwal yang ditentukan, pendaftaran calon kades PAW itu ditutup pukul 12.00 WIB.
“Sejak pagi sekitar pukul 07.00 masyarakat sudah berjaga di beberapa titik. Calon pendaftar atas nama Mohammad Misnali tiba di lokasi pendaftaran sekitar pukul 11.15,” katanya.
Masyarakat yang sejak pagi bersiap langsung menghadang Misnali. Akhirnya, pria asal Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan itu batal mendaftarkan diri sebagai calon kades Gugul.
“Setelah pukul 12.00 tidak ada pendaftar baru, akhirnya panitia menutup pendaftaran. Seperti itu kronologi yang terjadi di lapangan,” tutur mantan Sekretaris Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan itu.
Munapik meminta doa kepada seluruh masyarakat agar pilkades Gugul berjalan lancar sampai proses selesai. Dia juga mengimbau kepada pihak-pihak yang merasa tidak puas agar mengikuti alur dan prosedur yang ada.
“Jangan kemudian melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengganggu kondusivitas di tengah masyarakat,” pintanya. (diend)