Gedung Fakultas Tarbiyah IAIN Madura berdiri megah. (Moh. Iqbalul Khavey / Klik Madura)
PAMEKASAN, KLIKMADURA – Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura sebut pelapor dugaan pelecehan seksual oleh oknum dosen bukan hanya satu orang. Terbaru, ada lagi mahasiswi yang melapor.
Ketua DEMA Fakultas Tarbiyah Muhib Mardhaqus menyampaikan, korban dugaan pelecehan oleh oknum dosen bertambah. Pasalnya, korban yang dimintai keterangan sebagai saksi kunci oleh Dekan Fakultas Tarbiyah sebanyak dua orang.
“Ada dua mahasiswi sebagai korban yang sudah diperiksa oleh pihak dekanat dengan inisial E dan S. Berdasarkan berita acara pemeriksaan yang dilayangkan dari fakultas ke rektorat, kasus pelecehan ini benar adanya,” Katanya
Muhib menyebutkan, sebelumnya, korban berinisial E tersebut melaporkan kasus dugaan pelecehan seksual melalui Himpunan mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Agama Islam (PAI). Sedangkan mahasiswi berinisial S melaporkan langsung kepada Dekan Fakultas Tarbiyah.
“Mahasiswi berinisial E itu melapor melalui ormawa dan inisial S itu melaporkan atas inisiatif sendiri terhadap Dekan Fakultas Tarbiyah. Setelah viralnya berita si korban E, lalu korban S juga berani speak up,” katanya.
Aktivis pergerakan itu mengaku menerima banyak pesan berupa chat WhatsApp dan aduan langsung dari mahasiswi. Pasca viralnya kasus yang menimpa E, banyak mahasiswi yang berani speak up terkait prilaku tak senonoh oknum dosen.
“Sepertinya akan banyak korban selanjutnya yang melaporkan prilaku dosen itu kepada dekan, karena banyak mahasiswi yang sudah berani speak up setelah kasus ini menjadi sangat viral,” Ucap miko sapaan akrabnya
Organisasi mahasiswa (ormawa) Fakultas Tarbiyah bersama organisasi Republik Mahasiswa (RM) akan melakukan aksi demonstrasi terkait kasus tersebut. Tujuannya, agar dosen yang bersangkutan segera mendapat tindakan tegas.
“Untuk mempertegas sanksi yang diberikan kampus terhadap oknum dosen, saya menyurati pimpinan untuk melakukan aksi demonstrasi pada hari Senin depan,” tegasnya.
Saat dikonfirmasi, Wakil Rektor III IAIN Madura Mohammad Ali Al Humaidy tidak memberikan tanggapan. Alasannya, karena masih ada dinas di luar kota. “Kami masih dinas luar, Silahkan hari Senin,” katanya melalui pesan WA.
Diketahui sebelumnya, oknum dosen inisial IH dilaporkan oleh mahasiswi atas dugaan pelecehan. Dugaan tidak senonoh itu diduga terjadi pada saat jam kuliah berlangsung. (ibl/diend)