PAMEKASAN, KLIKMADURA – Tongkat kepemimpinan Lapas Narkotika Kelas II-A Pamekasan kembali berganti. Eddy Junaedi selaku Plt Kalapas menyerahkan tongkat kepemimpinanan kepada Yhoga Aditya Ruswanto.
Yhoga sebelumnya menjabat sebagai Kepala Lapas Kelas II-B Pasuruan. Kegiatan pisah sambut pimpinan hotel prodeo itu dihadiri langsung Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur, Heni Yuwono dan jajaran, Senin (30/10/2023).
Selain itu, turut hadir juga para Kepala UPT Korwil Madura dan perwakilan Kepala UPT Jawa Timur dan mitra kerja. Kegiatan dimulai dengan pengalungan bunga kepada Kalapas yang baru dan Kalapas yang lama yang dilanjutkan dengan kata-kata pisah sambut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Eddy Junaedi mengucapkan salam perpisahan untuk pulau Madura. khususnya Lapas Narkotika Pamekasan. Dia mohon doa restu agar lancar saat menjalankan tugas ditempat yang baru.
“Mohon maaf apabila selama bekerja banyak terdapat kesalahan. Kepada seluruh petugas Lapas Narkotika Pamekasan, saya berpesan untuk selalu meningkatkan kinerja dan terus menjaga komitmen dan integritasnya,” katanya.
Sementara itu, Yhoga Aditya Ruswanto dalam pengarahannnya menyampaikan akan melanjutkan program-program yang baik dari pejabat lama. Dia juga mengajak seluruh keluarga besar lapas narkotika untuk bekerja dengan baik.
“Kami mohon dukungan dan bimbingan semua pihak agar kami amanah menjalani jabatan baru ini. Tanpa dukungan dan koordinasi maka situasi kondusif tidak akan tercipta di lapas,” ungkapnya.
Kakanwil Kemenkumham Jatim, Heni Yuwono dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Eddy Junaedi atas dedikasinya. Dia menyampaikan selamat datang kepada Yhoga di Lapas Narkotika Kelas II-A Pamskasan.
“Promosi dan mutasi merupakan hal yang biasa dalam suatu organisasi atau instansi. Tujuannya, untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan baru serta penyegaran dalam suatu organisasi,” katanya.
Heni Yuwono berpesan kepada pejabat yang baru untuk segera menjalin integritas dengan para stakeholder. Kemudian, memperkuat sinergitas internal. “Jika gagal memperkuat sinergitas internal maka akan hancur instansi ini, contohnya sudah banyak” tutupnya. (*/diend)