PAMEKASAN || KLIKMADURA – Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Pamekasan pada sektor pendidikan terbilang lamban. Terbukti, sejak 2019 hingga 2023 peningkatannya hanya 3 poin.
Perinciannya, pada tahun 2019 IPM sektor pendidikan sebesar 0,59 poin. Kemudian, meningkat menjadi 0,6 poin pada tahun 2020.
Pada tahun 2021, IPM masih stagnan di angka 0,6 poin. Sementara, pada tahun 2022 meningkat menjadi 0,61 poin dan kembali naik pada tahun 2023 menjadi 0,62 poin.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan, Akhmad Zaini menyampaikan, upaya peningkatan IPM di sektor pendidikan tidak bisa hanya dilakukan Disdikbud. Sebab, instansi tersebut hanya menaungi lembaga pendidikan tingkat TK, SD dan SMP.
Sementara MI, MTS dan MA ada di bawah naungan Kemenag. Sementara, SMA dan SMK di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
“Untuk meningkatkan IPM di Pamekasan perlu kolaborasi dan sinergitas dari tiga institusi itu. Kolaborasi itu sangat berperan dalam menumbuhkan IPM secara signifikan,” katanya.
Akhmad Zaini menuturkan, upaya Pemerintah Kabupaten Pamekasan dalam menumbuhkan IPM di sektor Pendidikan sudah maksimal. Namun, di sisi lain, kesadaran masyarakat untuk berpendidikan juga harus ditingkatkan.
“Kami juga memerlukan partisipasi masyarakat yang tinggi, kesadaran masyarakat untuk terus berpendidikan harus tinggi, dan tentunya orang tua harus mendorong agar anaknya bisa sekolah,” katanya.
Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Pamekasan, Mohammad Subhan menyampaikan, selama ini IPM di sektor pendidikan mengalami peningkatan. Tapi, belum signifikan.
“Kita ketahui bahwa peningkatan IPM di sektor pendidikan belum signifikan, hal ini harus ada kolaborasi dari beberapa instansi terkait untuk bisa mendongkrak IPM agar tumbuh melesat,” katanya.
Dia berharap, Disdikbud Pamekasan menjadi inisiator kolaborasi dengan Kemenag Pamekasan. Sebab, madrasah di bawah naungan Kemenag mencapai seribu lebih, mulai dari RA, MI, MTS hingga MA.
“Kalau Kemenag berkolaborasi dengan Disdikbud Pamekasan kemudian dinas yang menaungi ekonomi dan juga Dinkes juga berkolaborasi, insyaallah IPM Pamekasan bukan hanya meningkat 1 persen melaikan bisa mencapai 2 persen,” tandasnya. (ibl/diend)