PAMEKASAN || KLIKMADURA – Pasangan calon (paslon) Bupati-Wakil Bupati Pamekasan RB. Fattah Jasin – RP. Mujahid Ansori harus menelan pil pahit.
Paslon yang sebelum pencoblosan elektabilitasnya selalu tinggi itu harus menerima kenyataan bahwa perolehan suaranya paling buncit dibanding dua paslon lainnya.
Hasil hitung cepat, paslon nomor urut 1 itu hanya memeroleh sekitar 3 persen suara. Padahal, partai politik (parpol) yang mengusung hampir menguasai DPRD Pamekasan dengan total 22 kursi.
Fattah Mujahid diusung PKB dengan perolehan 7 kursi dewan. Kemudian, PBB 6 kursi, PKS 4 kursi, Golkar 3 kursi dan Gerindra 2 kursi dewan.
Fattah-Mujahid juga diusung sejumlah parpol nonparlemen. Yakni, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Ummat, PSI, Partai Garuda dan Partai Buruh.
“Jika melihat jumlah kursi dewan yang dimiliki parpol pengusung Fattah-Mujahid, seharusnya menang di atas 50 persen,” kata Pengamat Politik Fathorrahman.
Namun, fakta di lapangan, perolehan suara Fattah-Mujahid justru paling buncit. Patut diduga, mesin parpol pengusung pasangan berdarah biru itu tidak jalan.
“Kalau melihat jejak digital selama ini, hanya beberapa parpol yang sering turun untuk kepentingan pemenangan Fattah-Mujahid,” katanya.
Fathorrahman menyampaikan, “tsunami” politik yang menimpa Fattah-Mujahid membuktikan bahwa rekomendasi partai tidak selalu sejalan dengan gerak mesin partai di lapangan.
“Rekomendasi parpol hanya syarat bagi kandidat untuk mendaftar ke KPU. Banyaknya rekomendasi tidak menjadi jaminan bisa memenangkan Pilkada, ini terjadi bukan hanya di Pamekasan tapi di beberapa daerah lain,” katanya.
Ketua Tim Pemenangan Fattah-Mujahid, KH. Bahrullah mengakui perolehan suara jagoannya paling buncit dibanding dua paslon lain. Suara yang didulang hanya sekitar 3 persen.
Dia menilai, mesin parpol pendukung bukan tidak jalan. Tetapi, kondisi Pilkada 2024 paling pragmatis dibanding kontestasi pemilihan kepala daerah sebelum-sebelumnya.
Sementara, Paslon Tauhid ingin memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat dengan tidak melakukan politik uang.
“Kalau pun ada biaya politik yang harus dikeluarkan, parpol tidak akan maksimal karena baru saja mengikuti Pileg yang juga membutuhkan biaya,” katanya.
Ra Bahrullah berterima kasih kepada 3 persen masyarakat Pamekasan yang mendukung Fattah-Mujahid meski tanpa iming-iming uang maupun sembako.
Untuk diketahui, Pilkada Pamekasan 2024 diikuti tiga paslon. Yakni, Paslon Fattah-Mujahid dengan perolehan 3 persen.
Kemudian, KH. Kholilurrahman-Sukriyanto (Kharisma) 50,9 persen dan KH. Muhammad Baqir Aminatullah-Taufadi (Berbakti) dengan perolehan 46,1 persen.
Perolehan suara tersebut versi hitung cepat. Hasil yang sebenarnya menunggu penghitungan manual yang dilakukan secara berjenjang oleh KPU Pamekasan. (pen)