PAMEKASAN, klikmadura.id – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menggelontorkan anggaran ratusan miliar untuk pembangunan gedung baru RSUD Mohammad Noer. Pembangunan tersebut berlokasi di Desa Laden, Kecamatan Kota Pamekasan.
Sayangnya, megaproyek yang direncanakan sejak 2019 itu diduga melanggaran aturan. Khususnya, tentang keterbukaan informasi publik. Sebab, di lokasi tidak ditemukan papan yang memuat informasi berkaitan dengan pekerjaan itu.
Pantuan Klik Madura di lokasi proyek Jumat (28/07/2023) rekanan tidak memasang papan informasi yang berisi nama rekanan, waktu pelaksanaan hingga anggaran. Di lokasi proyek tersebut hanya ditemukan papan berisi rambu-rambu tentang kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
Wartawan Klik Madura berencana mengambil gambar pekerjaan proyek itu. Namun, security atas nama Zami melarang. Penjaga tersebut meminta Klik Madura meminta izin terlebih dahulu kepada penanggung jawab magaproyek itu.
Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Mathur Husairi menyayangkan megaproyek itu tidak dilengkapi papan informasi. Padahal, pemasangan papan tersebut suatu keharusan yang wajib dipenuhi kontraktor.
“Seharusnya rekanan kontraktor pemenang tender pasang papan informasi agar masyarakat bisa tau dan ikut mengawasi proses pengerjaan mulai dari pondasi dan seterusnya,” katanya.
Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) itu mengatakan, proyek pembangunan gedung baru RSUD Mohammad Noer itu merupakan gedung untuk pelayanan publik. Bahkan, gedung yang dibangun dengan dana ratusan miliar itu akan menjadi kebanggaan warga Madura dan Jawa Timur pada umumnya.
“Saya berharap pengerjaannya sesuai dengan spesifikasi yang diteken dalam kontrak,” kata mantan aktivis anti korupsi yang pernah ditembak orang tak dikenal (OTK) itu.
Klik Madura mencoba mencari informasi mengenai proyek tersebut. Salah satu sumber menyebutkan proyek pembangunan gedung baru RSUD Mohammad Noer itu dianggarkan Rp 111 miliar untuk tahun ini.
Namun, anggaran tersebut tidak cukup untuk pembangunan sampai tuntas. Rencananya, gedung baru itu akan dibangun lima lantai untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Madura. (zhrh/diend)