PAMEKASAN, KLIKMADURA – Puluhan pekerja megaproyek pembangunan Pasar Kolpajung kesulitan menyambung hidup. Sebab, gaji mereka selama sebulan penuh tidak dibayar.
Suwarno, salah seorang pekerja asal Kabupaten Salitiga mengatakan, upah para pekerja proyek pembangunan Pasar Kolpajung belum dibayar sama sekali. Ironisnya, mandornya kabur.
“Upah kami bekerja selama satu bulan lebih tidak dibayar sama sekali, kami hanya diberi pinjaman uang Rp 250 ribu sebelum mandor hilang,” katanya.
Menurut dia, mandor menjanjikan upah Rp 110 ribu setiap hari. Jika dikali 35 hari masa kerja yang belum dibayar, totalnya mencapai Rp 3.850.000.
“Sampai sekarang saya menghubungi mandor tidak bisa, mandor sudah menghilangkan jejak. Saya sudah mengadu ke pihak pengelola pembangunan tapi dia tidak ada solusi karena masalah gaji urusannya sama mandor,”tungkasnya
Berbagai upaya sudah diusahakan untuk bertemu dengan mandor, tapi nihil. Akibatnya, puluhan pekerja itu kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.
“Saya berharap hak kami diberikan, berapapun itu, yang penting saya bisa bayar hutang ke warteg dan ongkos buat pulang ke Salatiga”. ucapnya sambil menangis
Moh Hosni, salah seorang pekerja lainnya juga mengaku belum dibayar. Dia berharap, haknya bisa didapat. “Kami berharap upah dibayar,” ucapnya
KLIK MADURA berupaya konfirmasi kepada pengelola proyek. Namun, upaya itu belum berhasil. Bahkan, satpam melarang masuk karena dianggap tidak ada izin dari pengelola proyek. (bal/diend)