SURABAYA || KLIKMADURA – Keputusan DPP Gerindra mengusung RB. Fattah Jasin dan RP. Mujahid Ansori pada Pilkada Pamekasan cukup memporak-porandakan peta politik yang sudah tertata.
Deklarasi dukungan terhadap Achmad Baidowi sebagai bakal calon bupati yang digaungkan politisi PDI Perjuangan MH. Said Abdullah bersama DPC PPP dan DPD PAN Pamekasan beberapa waktu lalu seakan hambar.
Pasalnya, kekuatan utama pada tiga partai yang mendukung Achmad Baidowi itu berada di PPP dengan perolehan 7 kursi dewan. Sementara, PDI Perjuangan hanya memeroleh 2 kursi dan PAN 1 kursi.
Sementara, RP. Mujahid Ansori yang resmi diusung Partai Gerindra merupakan kader senior PPP. Bahkan, saat sekarang masih aktif menjabat Wakil Ketua DPW PPP Jawa Timur.
“Majunya Kiai Mujahid Ansori sebagai bakal calon wakil bupati Pamekasan, itu menandakan bahwa rekomendasi PPP belum tentu akan turun pada Achmad Baidowi,” kata analis politik Ismail Syahroni.
Politik memang sangat dinamis. Bisa jadi, DPP PPP akan mengeluarkan rekomendasi untuk Achmad Baidowi sebagai bakal calon bupati. Namun, bisa pula rekomendasi turun kepada Kiai Mujahid.
Sebab, keduanya sama-sama kader yang loyal dan berkontribusi membesarkan partai. Namun, jika rekomendasi tersebut jatuh pada Kiai Mujahid, maka Achmad Baidowi terancam gigit jari.
Sebab, selama ini yang secara terang-terangan mendukung Achmad Baidowi hanya PDI Perjuangan dan PAN. “Tanpa rekomendasi dari PPP, PDI Perjuangan dan PAN tidak bisa mengusung calon bupati,” katanya.
Meski demikian, Ismail sadar bahwa situasi politik selalu dinamis. Selama pendaftaran oleh KPU belum ditutup, segala kemungkinan masih bisa terjadi.
“Munculnya nama Kiai Mujahid ini cukup mengejutkan. Tapi, begitulan politik, selalu ada sesuatu yang mengejutkan,” katanya.
Sementara itu, RP. Mujahid Ansori tidak mau berkomentar banyak terkait kondisi internal PPP. Sebagai kader, dia mengaku siap menerima apapun keputusan partai.
“Opsinya memang, bisa jadi merekomendasi kader menjadi calon bupati atau wakil bupati. Tinggal DPP melihat opsi mana yang paling memungkinkan,” katanya.
Perihal keputusannya maju sebagai bakal calon wakil bupati Pamekasan, Kiai Mujahid mengaku sudah berkomunikasi dengan internal partai.
“Kita tunggu saja keputusan partai yang mungkin sudah tidak lama lagi akan keluar,” kata mantan aktivis PMII itu. (pen)