PAMEKASAN || KLIKMADURA – Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP) menggelar musyawarah tokoh nasional di Hotel Azana Style, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Jumat (19/7/2024).
Kegiatan tersebut dalam rangka musyawarah membahas perkembangan Madura Provinsi. Sejumlah tokoh hadir dalam kegiatan tersebut.
Di antaranya, Anggota DPR RI Slamet Ariyadi dan Anggota DPD RI Imam Nawardi. Kemudian, Pj Bupati Sampang Rudi Arifiyanto, Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah dan Pj Sekkab Pamekasan Achmad Faisol.
Sejumlah anggota DPRD Provinsi Jawa Timur terpilih juga hadir. Di antaranya, Abrari dari PDI Perjuangan dan Harisandi Savari dari PKS.
Prof. Mohammad Kosim didapuk sebagai pemateri. Guru besar IAIN Madura itu menyampaikan, kajian akademik mengenai Madura provinsi dilakukan sejak lama oleh Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
Hasilnya, menunjukkan bahwa Madura sangat layak dimekarkan menjadi daerah otonomi baru. Bahkan, IAIN Madura bersama Universitas Madura (Unira) juga melakukan kajian mengenai pemekaran Pamekasan.
Hasilnya juga sama, 99 persen Pamekasan layak dimekarkan untuk mendorong terbentuknya Madura menjadi provinsi.
“Artinya, kalau berbicara layak atau tidak layak, Madura sangat layak jadi provinsi,” katanya.
Dengan demikian, butuh keseriusan semua pihak, utamanya pemerintah daerah untuk mewujudkan Madura menjadi provinsi.
“Mestinya, naskah akademik itu dilanjutkan dengan menggelar rapat paripurna bersama dewan kemudian dilanjutkan dengan usulan kepada gubernur,” katanya saat menyampaikan materi.
Wabup Sumenep Dewi Khalifah menyampaikan, dalam pembentukan Madura provinsi, salah satu yang penting diperhatikan adalah peran perempuan.
Sebab, perempuan memiliki peran cukup fital dalam perjuangan tersebut. Apalagi, secara demografi, jumlah populasi perempuan di Madura sangat signifikan.
“Perempuan Madura harus mempunya sumber daya yang baik, dan memiliki kesempatan yang sama di bidang politik,” katanya.
Sementara itu, Ketua AJP M. Khairul Umam menyampaikan, kegiatan yang digelar itu dalam rangka memperkuat semangat perjuangan Madura provinsi.
Sebab, sejauh ini semangat perjuangan memekarkan Madura dari Jawa Timur terasa mulai redup. Dengan demikian, butuh dihidupkan kembali semangat tersebut.
“Semoga kegiatan yang kami gelar ini bisa memberi dampak positif terhadap perjuangan Madura provinsi,” tandasnya. (pen)