Sekolah Negeri dan Swasta di Pamekasan Mayoritas Terapkan Kurikulum Merdeka

Avatar

- Wartawan

Kamis, 26 Oktober 2023 - 11:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP Disdikbud Pamekasan Ridwan.

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP Disdikbud Pamekasan Ridwan.

PAMEKASAN, KLIKMADURA – Mayoritas sekolah negeri maupun swasta di Pamekasan menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Kurikulum tersebut diterapkan di sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama (SMP).

IKM menggunakan metode project listening, sehingga sangat dinikmati guru maupun peserta didik. Sebab, metode pembelajaran penuh dengan inovasi dan kreatifitas.

Kurikulum merdeka secara regulasi penerapannya sama antara SD, SMP, dan SMA. Perinciannya, SD diterapkan pada kelas 1 dan kelas 4, SMP di kelas 7 dan SMA pada kelas 10.

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP Disdikbud Pamekasan Ridwan menjelaskan, dari implementasi kurikulum merdeka terdapat anggapan yang keliru di masyarakat. Yakni, terkait penghapusan beberapa mata pelajaran.

BACA JUGA :  Lora Midi Didapuk Jadi Juri Voice Of Islamic Competition se-Madura

“Sebenarnya bukan menghilangkan, tapi disatukan, seperti contoh dulu ada IPA dan IPS, nah sekarang digabung menjadi IPAS dan itu berlaku untuk SD dan SMP,” ungkapnya.

Menurutnya, pendekatan guru terhadap siswa pada IKM ini tidak jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Pendekatan guru ada dua. Ada kalanya guru sebagai pusat belajar dan ada kalanya siswa sebagai pusat belajar.

“Jadi, dalam IKM ini bagaimana mengeksplorasi kemampuan siswa sehingga menjadi pusat belajar paling sering dipraktekkan,” jelasnya.

Dalam IKM, peran guru bukan hanya penyampai informasi, namun juga memberikan inovasi dan kreatifitas untuk perkembangan siswa dalam menerapkan merdeka belajar.

BACA JUGA :  Usai Ikuti BTS, SMAN 1 Galis Bakal Bikin Podcast Sekolah

“Serta bagaimana agar anak didik dapat mencari secara mandiri informasi atau ketika mendapatkan informasi dari guru, maka anak didik tersebut bisa mengembangkan kemampuan-kemampuannya sesuai dengan skill masing-masing anak,” pungkasnya.

Ridwan menambahkan, setiap perubahan kurikulum akan menuai pro dan kontra, meskipun demikian hingga saat ini guru dan siswa menikmati perubahan kurikulum merdeka belajar.

“Sebab kurikulum merdeka ini suatu bentuk inovasi, dimana anak didik tidak hanya mendapatkan informasi tapi bisa mengembangkan ide-ide dari pikiran masing-masing, sehingga peran guru hanya menstimulasi dan memberikan inspirasi,”ucapnya. (zhrh/diend)

Berita Terkait

Mantan Kades Laden, Tersangka Korupsi Bumdes Semeru Akhirnya Dilepas dari Lapas
Ribuan Kader Muslimat NU Pamekasan Banjiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Ponpes Asy-Syafiiyah Batumarmar
Di Hadapan Mahasiswa Baru Prodi HES, Alumni IAIN Madura ini Paparkan Tantangan Organisasi Sosial
Peduli Sesama, YBM dan PIKK PLN UP3 Madura Obati 85 Warga Pamekasan Secara Gratis
Beberapa Bagian Pasar Kolpajung Rusak Sebelum Diresmikan, BPPW Jatim Tegur Kontraktor
Berkolaborasi dengan Desa Klompang Barat, BRI Unit Pakong Sukses Wujudkan Desa Bersih dan Sehat
Berkat Dukungan Penuh BRI BO Pamekasan, Kolase Perca Batik Competition Sukses Digelar
Tekan Angka Kematian Ibu, Kadinkes Pamekasan Launching ILP Pustu Bunder

Berita Terkait

Selasa, 10 September 2024 - 10:15 WIB

Mantan Kades Laden, Tersangka Korupsi Bumdes Semeru Akhirnya Dilepas dari Lapas

Senin, 9 September 2024 - 11:54 WIB

Ribuan Kader Muslimat NU Pamekasan Banjiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Ponpes Asy-Syafiiyah Batumarmar

Sabtu, 7 September 2024 - 13:53 WIB

Di Hadapan Mahasiswa Baru Prodi HES, Alumni IAIN Madura ini Paparkan Tantangan Organisasi Sosial

Jumat, 6 September 2024 - 15:26 WIB

Peduli Sesama, YBM dan PIKK PLN UP3 Madura Obati 85 Warga Pamekasan Secara Gratis

Kamis, 5 September 2024 - 19:49 WIB

Beberapa Bagian Pasar Kolpajung Rusak Sebelum Diresmikan, BPPW Jatim Tegur Kontraktor

Berita Terbaru