SIDOARJO || KLIK MADURA – Program Studi (Prodi) Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) terus berkontribusi untuk masyarakat melalui ide-ide cemerlang yang disampaikan.
Salah satunya, ide tentang pemberdayaan perempuan pesisir yang dipaparkan di Dinas Perikanan Kabupaten Sidoarjo, Rabu (29/5/2024).
“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dari partisipasi aktif civitas akademik Prodi Magister PSDA dalam pengembangan sumberdaya manusia, khususnya perempuan pesisir di Kabupaten Sidoarjo,” kata Koordinator Prodi PSDA UTM Dr. Apri Arisandi.
Dijelaskan, ide-ide tersebut disampaikan oleh mahasiswa dan dibahas dalam diskusi oleh dosen dan mahasiswa Magister PSDA. Staf dan pejabat Dinas Perikanan Sidoarjo serta para penyuluh juga ikut dalam diskusi tersebut.
“Ide yang disampaikan terfokus pada upaya pemberdayaan perempuan pesisir melalui penguatan pengelolaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pengolahan hasil perikanan di Kabupaten Sidoarjo,” terangnya.
Dr. Teti Sugiarti, salah satu dosen Prodi PSDA UTM menjelaskan, pemberdayaan perempuan adalah suatu upaya penyadaran dan pembentukan kapasitas (capacity building) terhadap partisipasi yang lebih besar.
Di antaranya, keleluasaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan serta aktifitas yang mengarah kepada peningkatan peran perempuan di masyarakat.
“Oleh karena itu, bentuk pemberdayaan perempuan sangat ditentukan oleh kondisi ekonomi, sosial, budaya, politik dan lingkungan tempat tinggal yang spesifik,” katanya.
Dewi Ratih, mahasiswa Magister PSDA menyampaikan, pemberdayaan perempuan terutama di UMKM bandeng tanpa duri diharapkan dapat meningkatkan struktur ekonomi keluarga.
Ainur Rofikh, mahasiswa lainnya memberi gambaran bahwa perempuan memegang peran utama dalam operasional UMKM kerupuk ikan.
Sementara, Natwatuz Zaman menambahkan, bahwa pada usaha budidaya lele, perempuan dapat berperan dalam pengelolaan pakan agar lebih efisien.
Lalu, Supriyanti Suratman diakhir diskusi dengan mengambil contoh UMKM nila asap, menjelaskan peran utama perempuan dalam pengadaan bahan baku hingga pemasaran yang berdampak terhadap peningkatan keuntungan.
Diskusi dapat berjalan baik dengan berbagai ide untuk memberdayakan perempuan pesisir di Kabupaten Sidoarjo.
Dr. Apri Arisandi di akhir diskusi menyampaikan, masyarakat pesisir harus mampu menciptakan akses dan kontrol terhadap sumberdaya yang dimiliki.
Tujuannya, agar perempuan pesisir dapat berperan dan berpartisipasi aktif dalam peningkatan ekonomi.
Menurut Dr. Apri, pemberdayaan perempuan merupakan sebuah proses sekaligus tujuan. Dengan demikian, pemberdayaan perempuan tidak akan terlepas dari pemberdayaan masyarakat yang bertujuan mewujudkan masyarakat mandiri, mampu menggali dan memanfaatkan potensi-potensi di daerahnya.
“Kolaborasi dengan perguruan tinggi sangat dibutuhkan sebagai sumber kajian melalui hasil–hasil penelitian dosen dan mahasiswa,” katanya.
Akhirnya semua rangkaian kegiatan yang meliputi pemaparan ide dan diskusi, secara umum dapat berjalan dengan baik sesuai harapan. (diend)