Ketum Saudagar Madura Akhmad Ma'ruf di sela-sela kunjungan ke luar negeri untuk kepentingan bisnis.
SUMENEP, KLIKMADURA – Ketua Umum Saudagar Madura Akhmad Ma’ruf menilai terjadi ketimpangan yang sangat signifikan antara wilayah daratan dan kepulauan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Mulai ketimpangan dari segi pembangunan infrastruktur, kesehatan, ekonomi hingga pendidikan. Dengan demikian, dia mendorong pemekaran kabupaten kepulauan untuk memutus ketimpangan tersebut.
Akhmad Ma’ruf menyampaikan, ketimpangan masih sangat dirasakan oleh masyarakat kepulauan. Dari sisi infrastruktur, banyak jalan rusak yang tidak pernah tersentuh perbaikan dari pemerintah.
Padahal, infratruktur jalan merupakan faktor penting dalam menunjang aktivitas masyarakat. Akibatnya, ketika kondisi jalan rusak, aktivitas dan mobilitas masyarakat terhambat.
Kemudian, dari sisi pendidikan juga sama. Fasilitas pendidikan yang dinikmati masyarakat kepulauan sangat terbatas. Terbukti, wilayah daratan sudah belajar dengan sistem digitalisasi, wilayah kepulauan masih kesulitan sinyal internet.
Kondisi tersebut sangat menghambat perkembangan sumber daya manusia di wilayah kepulauan. Belum lagi persoalan kesehatan, juga sangat timpang.
“Ketimpangan yang signifikan ini masih dirasakan masyarakat kepulauan hingga sekarang. Mestinya, pemerintah hadir untuk memutus ketimpangan-ketimpangan itu,” katanya.
Menurut Ma’ruf, sudah saatnya pemerataan dari berbagai sektor dilakukan. Baik pemeraraan pembangunan, ekonomi, pelayanan kesehatan hingga pendidikan.
Salah satunya, dengan memandirikan wilayah kepulauan di Sumenep menjadi kabupaten tersendiri. Dengan mandiri seperti itu, pelayanan pemerintah akan lebih dekat dengan masyarakat.
Untuk itu, demi kemaslahatan masyarakat, Ma’ruf mendukung penuh pemekaran kabupaten kepulauan. Disamping itu, pemekaran Madura menjadi provinsi juga terus diperjuangkan.
“Alam Madura kaya raya, SDM yang ada juga sangat mumpuni. Maka saya rasa, Madura harus jadi provinsi dan kepulauan di Sumenep menjadi kabupaten tersendiri,” tandas pria yang juga politisi Golkar tersebut. (diend)