SAMPANG || KLIKMADURA – Pemerintah Desa (Pemdes) Taddan, Kecamatan Camplong membangun wahana wisata water park sebagai ikon baru di desa tersebut.
Wisata yang dibangun di dipinggir jalan nasional Sampang – Pamekasan itu untuk menggantikan pemandian Sumber Otok yang sudah lama terbengkalai.
Kepala Desa (Kades) Taddan Hj. Siti Romlah mengatakan, destinasi wisata baru itu dibangun menggunakan dana desa (DD).
Anggaran yang digelontorkan oleh pemerintah pusat itu sengaja disisihkan untuk pembangunan badan usaha agar perekonomian terus berkembang.
“Sebetulnya perencanaan pembangunan wisata water park ini sudah sejak tujuh tahun lalu. Namun, baru bisa direalisasikan tahun ini karena kendala dana, sebab dana desa masih dialokasikan untuk kebutuhan yang lain,” katanya.
Ia menyebut, sejak pemandian Sumber Otok terbengkalai, sumber air yang melimpah sebagian besar terbuang percuma ke laut.
Dengan demikian, untuk memanfaatkan sumber air bersih dari Sumber Otok, dana desa tahun anggaran 2024 difokuskan untuk membangun water park itu.
“Dana desa yang kami gelontorkan sebesar Rp 1 miliar. Selain itu, juga ada dana investasi dari warga Desa Taddan sebesar Rp 1 miliar, jadi totalnya Rp 2 miliar,” terangnya.
Pembangunan wisata water park tersebut ditargetkan akan rampung selama kurang lebih 3 tahun. Pembangunan tersebut melibatkan warga sekitar sebagai pekerja sehingga tumbuh rasa memiliki terhadap aset tersebut.
Romlah menuturkan, tempat wisata tersebut berdiri di atas tanah aset desa dengan luas 4 hektar atau seluas 40.000 meter persegi.
Namun, yang akan digunakan untuk pembangunan water park itu kurang lebih seluas 8.000 meter persegi.
“Kami terbuka jika ada investor luar yang ingin menanamkan modal dalam pembangunan wisata water park ini,” terangnya.
Suami Kades Taddan, H. Saniman memberi dukungan terhadap istrinya yang mempunyai ide dan gagasan cemerlang tersebut.
“Kami berharap, dengan dibangunnya wisata water park bisa berdampak positif khususnya kepada warga Desa Taddan dalam sektor ekonomi,” katanya.
Disampaikan, jika wisata tersebut beroperasi, warga bisa membuka warung makanan atau menjual hasil kerajinan di area wisata. Bahkan, dapat memasarkan buah jambu air yang merupakan buah khas Desa Taddan.
Saniman berharap, pemerintah Kabupaten Sampang memperhatikan tempat wisata yang sedang dibangun itu.
Sebab, destinasi wisata itu ke depannya juga akan berdampak pada peningkatan APBD Kabupaten Sampang, serta bisa dijadikan contoh bagi desa lainnya untuk menuju desa mandiri,” tandasnya. (zhr/diend)