SAMPANG || KLIKMADURA – Semburan air sumur bor setinggi 25 meter di Desa Pandan, Kecamatan Omben, Sampang berhenti sejak Sabtu, (3/8/2024).
Meski demikian, warga sekitar dilarang menyalakan api di sekitar sumur tersebut. Sebab, air yang menyembur selama dua hari itu diduga mengandung gas metana.
Roqib (35) selaku pemikik lahan sumur bor itu mengaku bersyukur karena semburan air terhenti. Masyarakat sekitar juga bahagia.
“Alhamdulillah, saya dan warga yang saat itu berada dilokasi tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur,” paparnya.
Roqib mengatakan, sumur bor yang menyemburkan air setinggi pohon itu, memancing rasa penasaran masyarakat untuk mendatangi lokasi hingga seakan menjadi wisata air mancur dadakan.
“Sejak hari kejadian itu, banyak warga sekitar, bahkan warga luar bermalam di lokasi kejadian, kepentingannya beragam. Mulai dari sekadar memantau kondisi terkini, pengamanan, pemberitaan dan siaran langsung,” terang Roqib.
Sampel air dari sumur bor itu diambil oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur untuk diteliti lebih lanjut. Informasinya, komposisi air semburan itu sedikit tercium bau gas yang diduga gas metana.
“Hingga terjadi semburan tersebut diduga karena disebabkan pelepasan tekanan gas akibat pengeboran yang mengenai deposit gas dangkal,” lanjutnya.
Warga sekitar dihimbau tidak menyalakan sumber api di sekitar lokasi untuk menghindari dampak negatif akibat peningkatan gas di kemudian hari.
“Kami juga disarankan untuk memasang tanda peringatan bahaya di sekitar lokasi sumur bor untuk mengingatkan warga akan potensi bahayanya,” pungkas Roqib. (zhr/diend)