SAMPANG, KLIKMADURA – Wisata Mangrove Sreseh (WMS) Spot Desa Marparan, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang merupakan salah satu desa wisata berbasis konservasi alam. Destinasi tersebut diresmikan pada tanggal 15 Maret 2023 oleh Bupati Sampang, H Slamet Junaidi.
WMS dikelilingi sungai sehingga akses ke lokasi tersebut harus menggunakan perahu atau kapal speed boat dengan perjalanan sekitar 10-15 menit. Selain menawarkan keindahan wisata mangrove, desa wisata ini juga dikenal dengan berbagai kuliner kepiting dengan cita rasa manis gurih ciri khas dari fresh seafood.
Desa Wisata berbasis konservasi mangrove itu dikelola pokdarwis dengan support penuh dari kepala Desa Marparan. Guna meningkatkan kemampuan digital branding pokdarwis dan pelaku wisata di WMS Marparan, Tim Dosen dan mahasiswa Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo (FT-UTM) melaksanakan program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan sejak Agustus 2023.

Ada beberapa program yang ditawarkan oleh tim yang diketuai oleh Dr. Fika Hastarita Rachman, S.T., M.Eng., Sri Wahyuni, S.Kom., M.T. dan Imamah, S.Kom, M.kom. Yakni, pembuatan video promosi wisata, pelatihan desain grafis dan manajemen medsos.
Kemudian, pelatihan penggunaan kamera untuk digital branding serta pembuatan aplikasi mapping 3D WMS Marparan menggunakan Lumion dan Sketch Up.
“Dengan dukungan dari Kabid Pariwisata Disporabudpar Kabupaten Sampang, Ibu Endah Nursiskawati, SST. Par, MM, tim dosen dan mahasiswa FT-UTM telah merealisasikan beberapa program kerja,” kata Imamah.
Di antaranya, pembuatan video promosi berbasis virtual tour serta pelatihan desain grafis dan manajemen medsos. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2023 bertempat di Aula Wisata Mangrove Sreseh (WMS) Spot Desa Marparan.
“Pelatihan dilaksanakan oleh tim mahasiswa yang beranggotakan Bintang Raditya Putra, Nanda Putri Febri Antono, Uswatun Chasanah, Mohammad Mutathohirin, dan Michael Louis Richardo Susanto,” terangnya.
Dijelaskan, peserta pelatihan adalah Kepompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Rampak Naong dan para pemilik usaha wisata di WMS Spot Desa Marparan.
“Kami harap, pelatihan ini akan mampu meningkatkan kemampuan pokdarwis dan pelaku usaha wisata di desa marparan ini sehingga bisa mempromosikan lebih baik lagi menggunakan medsos dan minimal bisa mendesain visualisasi menu makanan agar lebih menarik minat pembeli”. Ujar Romli selaku Kepala Desa Marparan.
Untuk merealisasikan harapan dari Kades Marparan Romli serta menyelesaikan masalah gap penggunaan teknologi berbasis notebook, Tim Dosen UTM memutuskan untuk menggunakan aplikasi Canva.
Menurut Ketua Peneliti, Dr Fika Hastarita R, S.T, M.Eng, aplikasi tersebut sangat simpel dan mudah digunakan hanya bermodalkan smartphone dan koneksi internet. Selain itu, fitur yang disediakan cukup mengcover semua kebutuhan digital branding.
Mulai dari membuat poster menu makanan yang menarik, pamflet, banner ataupun membuat foto promosi produk untuk konten media sosial. Totalitas tim mahasiswa sangat terlihat pada saat pelaksanaan pelatihan.
Sri Wahyuni, S.Kom juga menambahkan, tim tidak hanya sekedar menyampaikan materi, namun mereka juga melakukan pendampingan secara langsung terhadap peserta untuk memastikan aplikasi terinstall. “Setiap detail desain yang diajarkan dapat dipraktekkan dengan benar oleh setiap peserta,” terangnya.
“Kami memberikan pemahaman dasar pada setiap fitur yang ada pada aplikasi Canva seperti bagaimana cara mengatur ukuran desain atau konten sesuai kebutuhan,” kata Bintang selaku ketua tim mahasiswa.
Peserta juga diajarkan cara menambahkan gambar, menambahkan elemen pada desain atau konten, menambahkan teks. Kemudian, cara menyimpan hasil desain atau konten, dan membagikan hasil desain. “Kami pastikan para peserta dapat menggunakan Canva dengan baik,” tambah Bintang.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan menjadi dukungan pihak akademisi khususnya Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melalui unit Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) terhadap penerapan teknologi branding digital. Khususnya, dalam Digital Marketing guna peningkatan daya saing pariwisata Madura skala nasional maupun internasional. (*/diend)