SAMPANG || KLIKMADURA – Nenek Supradani (80) pensiunan guru yang tinggal di rumah tidak layak huni di Jalan Agus Salim, Kelurahan Banyuanyar, Sampang ternyata bukan orang sembarangan.
Dia merupakan cicit pahlawan nasional, Halim Perdana Kusuma. Gubuk yang ditempati Nenek Supradani ternyata juga peninggalan sang pahlawan kemerdekaan itu.
“Halim Perdana Kusuma bersama ayahnya pernah tinggal di sini, bahkan tempat lahir di sini, saya merupakan salah satu cicitnya,” ujar perempuan kelahiran 1944 itu.
“Saya keturunan Halim Perdana Kusuma dari jalur ibu. Silsilah itu tidak mudah diberikan kepada pada orang lain jika bukan keturunannya,” ungkapnya.
la menunjukkan sejumlah barang sebagai bukti bahwa rumah tersebut pernah menjadi tempat tinggal Halim Perdanakusuma.
Di antaranya, foto dan buku silsilah Pahlawan Nasional Halim Perdana Kusuma terpampang dan tersimpan rapi di dalam ruangan tanpa kamar itu.
“Rumah ini merupakan tempat bersejarah, benda-benda kuno masih terjaga, seperti foto, buku-buku, dipan besi, pintu ukiran dan benda lainnya,” katanya.
Supradani menyebut, ia menempati rumah kuno itu sejak SD. Rumah tersebut merupakan milik keponakannya dan ia diminta untuk menempati.
“Rumah ini memiliki nilai sejarah karena menjadi tempat tinggal Pahlawan Nasional Halim Perdana Kusuma. la merupakan tokoh berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia,” paparnya.
“Sama dengan beliau, ayah saya Sukaris Budi Sujono juga salah satu pejuang kemerdekaan,” tambahnya.
Disisi lain, rumah kuno tersebut kondisinya sudah tidak layak ditempati, begitu memprihatinkan sebab sebagian bangunan mulai ambruk.
“Yang rusak parah di bagian atap, kalau hujan bocor karena tidak ada gentingnya, hanya tersisa kayu-kayu plafon. Jadi kalau hujan, saya harus berteduh di teras rumah hingga hujan reda,” jelasnya.
“Saya berharap tempat ini bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah. Sebab, hanya tempat ini satu-satunya peninggalan Pahlawan Nasional Halim Perdana Kusuma di Kabupaten Sampang,” ucapnya dengan suara lirih.
Sosok Pahlawan Nasional Halim Perdana Kusuma lahir di Sampang pada 18 November 1922 dan namanya diabadikan menjadi nama Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta.
“Rumah yang saya tinggali ini kondisinya bagus karena peninggalan kakek buyut saya. Pak Halim Perdana Kusuma itu saudaranya,” katanya
Sementara itu, Lurah Banyuanyar Mohammad Ajir membenarkan bahwa nenek Supradani sudah lama tinggal di rumah bersejarah itu.
“Ceritanya memang nenek Supradani masih keluarga Halim Perdana Kusuma yang lahir dan besar di rumah itu,” ungkapnya.
“Sayangnya rumah kuno tersebut tidak dirawat, sudah banyak yang rusak dan seperti tidak layak dihuni. Semoga dengan diberitakan oleh media bisa mendapatkan perhatian pemerintah meskipun rumah tersebut merupakan milik pribadi,” pungkasnya. (zhr/diend)