Dari kiri: Dr. Mohammad Subhan,. MA, Nasrul Hadi,. M.M, Ali Wafa,. M.Pd.
SAMPANG || KLIKMADURA – Klik Madura terus membuat terobosan dalam rangka mewadahi minat dan bakat pelajar di Madura.
Salah satunya, dengan menggelar pemilihan dai cilik (pildacil) se Kabupaten Sampang. Kegiatan tersebut melibatkan dewan juri profesional. Berikut daftarnya.
1. Dr. H. Mohammad Subhan, MA.
Pria kelahiran Sampang itu sempat melanjutkan pendidikan S2 di Sudan Universitiy atau dikenal dengan sebutan SUSTech yaitu salah satu perguruan tinggi negeri penting di Khartoum.
Subhan saat ini berprofesi sebagai dosen tetap di Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan. “Alhamdulillah sejak 2020 menjadi dosen tetap Pasca Sarjana (S2) Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) di UIM Pamekasan,” ucapnya.
Ia juga mendapatkan amanah tambahan sebagai Warek 1 Bidang Akademik, Kelembagaan dan Teknologi Informasi.
“Kami juga diamanahkan sebagai Assesor Beban Kinerja Dosen (BKD) di wilayah kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,” tuturnya.
Subhan memiliki banyak karya tulis berupa buku, artikel, dan jurnal yang mayoritas terbit di jurnal nasional. Ia juga banyak berpengalaman menjadi dewan juri di berbagai event, yakni:
Dewan Juri Pidato Tingkat Madura yang diselenggarakan oleh UKM Ikatan Qori’ dan Da’i STAIN Pamekasan tahun 2000.
Dewan Juri Lomba tartil Qur’an se-Kota Batu tingkat SD dan SMP Kabupaten Batu Jawa Timur.
Dewan Juri Lompa Pidato tingkat Remaja dan dewasa se-Madura yang digelar oleh LPI ABFA School International pada tahun 2018.
Dewan Juri lomba Pidato tingkat SD dan SMP se-Kabupaten Pamekasan yang digelar oleh PP Darul Qur’an Al-Faqih Pamekasan tahun 2023.
2. Ali Wafa,. M.Pd
Juri kedua ini juga berprofesi sebagai dosen. Dia lahir di Pamekasan pada 02 Desember 1991. Saat sskarang, dia menjabat sebagai Kaprodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Agama Islam Nazhatut Thullab (IAI NATA) Sampang.
Ali Wafa juga aktif sebagai penulis artikel keagamaan atau keislaman yang terbit di beberapa jurnal nasional. Dia juga berpengalaman menjadi dewan juri di beberapa kompetisi.
“Di antaranya, menjadi juri dan panitia di beberapa kegiatan kemahasiswaan dan menjadi dewan juri di beberapa kegiatan kesiswaan di sekolah atau madrasah,” ucapnya.
Ali Wafa mengapresiasi kompetisi Pildacil 2024 yang dipersembahkan oleh Klik Madura dan Disdik Sampang. Sebab, dari kompetisi tersebut akan mengasah mental para siswa siswi sejak dini.
“Kegiatan ini luar biasa meskipun perdana terselenggara, semoga bisa menjadi ajang yang melahirkan bibit da’i cilik go internasional,” pungkasnya.
3. Nasrul Hadi M.M
Juri ketiga ini sehari-hari berprofesi sebagai dosen di IAI Nata Sampang. Dia juga aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan.
Di bidang da’i, Nasrul memiliki segudang pengalaman. Dia kerap mengikuti kompetisi da’i dan berhasil keluar sebagai juara. Di antaranya, juara 2 lomba pidato bahasa daerah se Kabupaten Pamekasan.
Kemudian, juara 3 lomba pidato se Kabupaten Sumenep serta beberapa kejuaraan lain yang pernah diikuti.
Nasrul mengatakan, bibit unggul di bidang da’i sangat banyak. Namun, diakui masih belum banyak kompetisi yang mewadahi potensi tersebut.
Dengan demikian, dia berterima kasih kepada Klik Madura yang memberikan ruang kepada anak didik dalam mengembangkan minat dan bakatnya.
“Terima kasih Klik Madura, kompetisi ini sangat bermanfaat untuk pengembangan minat dan bakat siswa, khususnya di bidang da’i,” katanya.
Kompetisi pildacil tersebut diikuti puluhan siswa pilihan. Kegiatannya digelar di Kantor Klik Madura Biro Sampang di Jalan Syamsul Arifin. (zhr/diend)