SAMPANG || KLIKMADURA – Angka putus sekolah di Kabupaten Sampang masih terbilang tinggi. Khususmya, siswa sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK). Pada tahun ajaran 2022-2023, sebanyai 263 siswa putus sekolah.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Sampang, Mas’odi Hadiwijaya, mengatakan, pihaknya sudah mengidentifikasi penyebab banyaknya siswa putus sekolah.
Hasilnya, ditemukan bahwa faktor penyebab siswa putus sekolah bukan karena keterbatasan biaya atau mahalnya biaya pendidikan. Tetapi, karena faktor lingkungan.
“Faktor sosial pendidikan sangat mempengaruhi keberlanjutan atau putusnya pendidikan siswa,” ujarnya, Jum’at, (25/10/2024).
Upaya penyadaran terkait pentingnya pendidikan bagi anak-anak terus dilakukan. Tujuannya, agar keinginan siswa melanjutkan pendidikan terus tumbuh.
Total siswa di bawah Cabang Disdik Provinsi Jawa Timur Wilayah Sampang sebanyak 22,113 siswa yang mengenyam pendidikan di 172 sekolah.
“Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 91 lembaga, Sekolah Menengah Atas (SMA) 79 lembaga, dan Sekolah Luar Biasa (SLB) 2 lembaga,” jelasnya.
Mas’odi mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendorong agar para siswa semangat belajar dan melanjutkan pendidikan. Harapannya, angka putus semakin sedikit.
“Pendidikan sangat penting untuk kemajuan suatu bangsa. Kami akan terus berupaya agar tidak ada lagi siswa yang putus sekolah,” tandasnya. (san/diend)