Ratusam umat muslim di Sampang turun jalan menuntut pemerintah mencabut secara permanen izin Ponpes Al-Zaytun. (ZAHRATUL LAILA / KLIK MADURA)
SAMPANG, klikmadura.id – Beragam pernyataan kontroversi yang disampaikan Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, Panji Gumilang memantik amarah masyarakat. Ratusan umat muslim di Sampang, Madura turun jalan menuntut izin ponpes tersebut dicabut.
Ratusan massa yang mengatasnamakan Forum Umat Islam Bersatu Madura menggelar aksi di depan Kantor Kemenag Sampang. Mereka membawa sejumlah tuntutan.
Agus Efendi, salah satu orator aksi meminta ketegasan pemerintah terkait polemik yang dipicu beragam pernyataan dan tindakan yang dilakukan pimpinan Ponpes Al-Zaytun. Jika tidak segera ditindak, khawatir akan muncul aliran-aliran menyimpang.
“Kami sebagai perwakilan umat Islam meminta agar Ponpes Al-Zaytun ditutup secara permanen,” tegasnya.
Menurutnya, Panji Gumilang selaku pimpinan Ponpes Al-Zaytun telah menyebarkan ajaran menyimpang. Di antaranya, mencampur laki-laki dan perempuan dalam satu shaf sholat berjama’ah.
Kemudian, mengajarkan cara adzan yang tidak sesuai ajaran Baginda Nabi Muhammad SAW, seperti gerakan tangan dan menghadap ke arah jama’ah bukan ke arah kiblat. Kemudian, mengajarkan nyanyian salam Yahudi.
“Termasuk menyandarkan pendapat-pendapat menyimpangnya kepada “Madzhab Soekarno”, padahal Soekarno bukan ahli Fiqih yang mempunyai otoritas untuk dijadikan rujukan keagamaan,” tuturnya.
Dengan begitu, selain menutup Ponpes secara permanen para demonstran juga meminta agar Panji Gumilang secepatnya diproses hukum.
Kepala Kantor Kemenag Sampang Abdul Wafi mengapresiasi kedatangan para ulama, kiai dan habaib itu. Menurut dia, aksi demonstrasi tersebut adalah bentuk kepedulian terhadap akidah, bangsa dan negara.
Dengan demikian, Abdul Wafi berjanji segera mengirim tuntutan massa aksi ke Kemenag Pusat. “Hari ini juga akan kami proses sehingga langsung tersampaikan,” tandasnya. (zhrh/diend)