SAMPANG, KLIKMADURA – Korps PMII Putri (KOPRI) Sampang menggelar aksi demonstrasi di Mapolres Sampang, Jumat (29/12/2023).
Aksi tersebut sebagai catatan merah untuk korps bhayangkara atas maraknya kasus kekerasan seksual yang terjadi di Kota Bahari.
Sebelumnya, pada tanggal 26 Desember 2023 Polres Sampang mendapatkan penghargaan atas kesigapannya dalam menyelesaikan kasus pedofilia.
Penghargaan itu diberikan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak serta tim reaksi cepat perlindungan perempuan dan anak Indonesia.
Ketua Kopri PC PMII Sampang Wasilah menerangkan, mereka turun jalan untuk menyuarakan aspirasi dan keresahan masyarakat atas maraknya kasus kekerasan dan pelecehan.
Kasus tersebut mestinta ditangani secara profesional oleh polisi. Namun, faktanya masih banyak kasus yang belum diselesaikan dengan baik.
Sayangnya, Kapolres Sampang AKBP Siswantoro tidak menemui mahasiswa. Akibatnya, para aktivis pergerakan itu merasa sangat kecewa.
“Kapolres tidak berani menemui kami, hanya diwakili oleh Wakapolres, padahal kami membawa problem dan keresahan yang dialami oleh kalangan masyarakat dan itu tidak main-main,” ungkapnya.
Wasilah menyebut, penghargaan yang diterima Polres Sampang berbanding terbalik dengan fakta di lapangan.
“Selama bertahun-tahun bahkan sampai di penghujung tahun 2023 banyak tumpukan kasus yang tidak terselesaikan,” jelasnya.
Kopri PMII Cabang Sampang berharap Polres Sampang segera menangkap sisa pelaku pedofilia yang masih berstatus DPO.
“Jangan dibiarkan berlarut-larut apalagi berusaha di lupakan, sebab terlambat memberikan keadilan adalah bentuk lain dari ketidakadilan, itu justice delayed is justice denied namanya,” tuturnya.
Jika kasus kekerasan seksual tidak segera dituntaskan, Kopri PC PMII Sampang akan kembali turun jalan dengan masa yang lebih banyak. Bahkan, akan mengadu ke Polda Jatim.
“Kami tidak main-main, akan ada aksi jilid 2 jika kasus kekerasan seksual yang terjadi di Sampang tidak segera dituntaskan oleh Polres Sampang,” tutupnya.
Wakapolres Sampang Kompol Jalaludin berkomitmen akan menuntaskan kasus pedofilia yang selama ini terjadi.
“Kami akan segera menyelesaikan kasus-kasus sebagaimana yang ada dalam tuntutan mahasiswa,” katanya saat menemui massa aksi. (zhrh/diend)