Bendung Upaya Penggarapan Pantai Jadi Tambak, Warga Gersik Putih Rela Bermalam di Tepi Pantai

Avatar

- Wartawan

Kamis, 6 Juli 2023 - 09:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Warga Gresik Putih saat berada di tepi pantai.

Warga Gresik Putih saat berada di tepi pantai.

SUMENEP, klikmadura.id – Sejumlah warga Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Sumenep, Madura, bertahan di tepi pantai desa setempat. Tujuannya, untuk menghalau jika ada orang yang hendak menggarap pantai menjadi tambak.

Konflik sosial memang tengah terjadi di desa tersebut. Pemicunya, sebagian pantai bakal digarap menjadi tambak udang oleh investor dan Kepala Desa Gersik Putih Mohab.

Rencana tersebut mendapat penolakan dari warga karena dinilai akan merusak lingkungan. Pembangunan tambak udang juda dinilai mengancam ekosistem laut.

Penolakan warga pun membuahkan hasil. Tidak ada aktivitas tambak garam di lokasi itu. Namun, masyarakat Gersik Putih kembali dicemaskan dengan adanya rencana aktivitas tambak garam di lahan itu yang diduga diinisiasi oleh salah satu Lembaga Bantuan Hukum (LBH).

BACA JUGA :  Pulau Giliyang, Surganya Wisata di Sumenep yang Wajib Dikunjungi  

“Penggarapan itu pada Selasa 04 Juli 2023 sekitar pukul 15.00 WIB,” ujar salah satu warga setempat Yono Wirawan, Kamis (07/07/2023).

Dugaan warga terhadap salah satu LBH yang menjadi  inisiator itu karena secara terang terangan mengirimkan surat ke Polres Sumenep untuk membantu pengamanan sekitar 300 warga dari luar desa. Bahkan dikabarkan, LBH itu ikut mendampingi saat proses penggarapan di lokasi itu.

Setelah dari pihak warga menanyakan surat itu ke Kapolres katanya tidak di-acc serta meminta semua pihak untuk tidak melakukan aktivitas apapun di lahan itu.

Namun, lanjut Yono, penggarap yang diduga inisiatornya adalah LBH itu terkesan memaksakan diri menggarap tambak garam di lokasi yang ditolak warga jauh-jauh sebelumnya.

BACA JUGA :  Fraksi PPP Desak Pemkab Sumenep Hadir di Tengah Konflik Gersik Putih

Kemudian, Rabu (06/07/2023) sambung dia, penggarap kembali datang dengan membawa alat berat excavator dari Kalianget ke lokasi tambak garam.

“Tetap kami bersikukuh menolak sampai kapanpun. Pantai tetap pantai. Tidak ada ceritanya penggarapan garam di lahan itu. Jangan memaksakan diri,” tegasnya.

Sementara Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko menegaskan bahwa, pihaknya tidak menyetujui surat permohonan pengamanan yang dikirim LBH itu.

“Ya betul pak LBH dari pihak investor minta pengamanan untuk penggarapan lahan tapi tidak kita laksanakan,” tegas Edo sapaan akrabnya. (fix/diend)

Berita Terkait

Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo, Kapolres Sumenep Tabur 12 Ribu Benih Ikan
Harga Eceran LPG Melon di Sumenep Tembus Rp 20 Ribu, Warga Miskin Mengeluh
Walhi Jatim Ungkap 21 Hektare Laut Kampung Tapakerbau Sumenep Ber-SHM
Usai Warga Kampung Tapakerbau Siaga 24 Jam, Rencana Penggarapan Tambak Garam Batal
Menteri KKP Bakal Turunkan Tim Cek SHM Laut Kampung Tapakerbau Sumenep
Penuhi Kebutuhan Listrik Masyarakat, PLN Resmikan 5 PLTS di Pulau-Pulau Kecil Wilayah Kabupaten Sumenep
Tugu Keris Perkuat Identitas Sumenep sebagai Kota Keris
Gagal Bayar Jasa Quick Count Pilkada 2024 Sepengetahuan Sekda dan Bupati Sumenep

Berita Terkait

Rabu, 29 Januari 2025 - 14:18 WIB

Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo, Kapolres Sumenep Tabur 12 Ribu Benih Ikan

Selasa, 28 Januari 2025 - 11:32 WIB

Harga Eceran LPG Melon di Sumenep Tembus Rp 20 Ribu, Warga Miskin Mengeluh

Senin, 27 Januari 2025 - 09:08 WIB

Walhi Jatim Ungkap 21 Hektare Laut Kampung Tapakerbau Sumenep Ber-SHM

Jumat, 24 Januari 2025 - 12:49 WIB

Usai Warga Kampung Tapakerbau Siaga 24 Jam, Rencana Penggarapan Tambak Garam Batal

Jumat, 24 Januari 2025 - 10:30 WIB

Menteri KKP Bakal Turunkan Tim Cek SHM Laut Kampung Tapakerbau Sumenep

Berita Terbaru