Di Hadapan Ulama Sumenep, Wapres Tekankan Pesantren Harus jadi Pusat Peradaban Islam

Avatar

- Wartawan

Rabu, 9 Agustus 2023 - 20:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wapres Ma'ruf Amin saat konfrensi pers di Ponpes Annuqayah Guluk-guluk, Sumenep.

Wapres Ma'ruf Amin saat konfrensi pers di Ponpes Annuqayah Guluk-guluk, Sumenep.

SUMENEP, klikmadura.id Wapres Ma’ruf Amin bersilaturrahim dengan para ulama Sumenep. Pada kegiatan itu, dia menekankan pondok pesantren (ponpes) sebagai lembaga pendidikan yang akan mencetak generasi bangsa. Dengan demikian, ponpes dituntut memberikan pendidikan berkarakter sehingga sudah semestinya pesantren menjadi pusat peradaban Islam. Dalam Undang-undang No.18 Tahun 2019 tentang Pesantren disebutkan bahwa, pesantren memiliki fungsi yang meliputi pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat. “Saya memang mencita-citakan pesantren itu harus menjadi pusat peradaban. Undang-undang sekarang menyebutkan fungsi pesantren meliputi pendidikan, dakwah, dan sebagai pusat pemberdayaan masyarakat, tapi saya ingin lebih dari itu,” ucapnya di Ponpes Annuqayah, Rabu (09/08/2023). Wapres mengungkapkan, dulu pesantren lah yang membangun peradaban di Indonesia. Ia pun mencontohkan peran Syekh Jumadil Kubro, yang berasal dari Samarkand, Uzbekistan, datang ke Nusantara dan membangun pesantren di berbagai daerah sebagai pusat peradaban dan pusat ilmu. “Saya kemarin ke Samarkand, ada tulisan tentang pengaruh ulama Samarkand dalam penyebaran Islam di Indonesia yaitu Syekh Jumadil Kubro,” ungkapnya. Lebih jauh Wapres mengungkapkan, yang dimaksud dengan membangun peradaban adalah para lulusan pesantren tidak hanya pandai membaca kitab tetapi juga mampu berijtihad dalam memberikan hukum terkait isu-isu yang terjadi saat ini.
BACA JUGA :  Fraksi PPP Sentil Kinerja DLH Sumenep Terkait Penanganan Sampah
Menurutnya, banyak masalah-masalah lama yang kini bertransformasi menjadi masalah baru yang perlu diijtihadkan apakah sesuai dengan syariat Islam atau tidak. “Kebanyakan syariah itu lahirnya dari ijtihad,” kata Wapres mengutip Imam Haramian al-Juwaini. Ia pun mencontohkan tentang isu-isu ekonomi syariah yang memang berkembang sangat pesat, dan tidak dijelaskan secara gamblang dalam nash Al-Qur’an, seperti pembayaran digital, jual beli online dimana penjual pembeli tidak bertemu secara langsung, pembelian crypto, dan isu-isu terkini lainnya. “Itu harus ada orangnya (ahlinya), saya kira sumbernya di pesantren,” ujarnya. Selanjutnya, Wapres mengharapkan pesantren sebagai pusat dakwah. Dengan adanya perkembangan teknologi, ia mencermati, agama menjadi tergradasi. Wapres pun mencontohkan, dulu ketika ia masih menjabat di Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dan berkunjung ke Korea, penganut Budha masih 99 persen, namun kini hanya 20 persen, 52 persen tidak beragama, sisanya menganut agama lain. Begitupun di Eropa, banyak gereja-gereja yang dijual, bahkan pembelinya umat Islam Indonesia.
BACA JUGA :  Harga Beras di Sumenep Naik, Pendapatan Pedagang Justru Turun
Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat, Wapres menekankan agar pesantren bukan tempat golongan orang-orang yang lemah. Untuk itu perlu dibangun muamalah yang sesuai dengan syariah. Terakhir, Wapres kembali menegaskan keinginannya bahwa pesantren harus menjadi pusat peradaban. “Saya menginginkan pesantren sebagai pusat peradaban, dan pesantren harus memberi pengaruh terhadap sekitar, bahkan juga pengaruh nasional, dan kalau bisa pengaruh global,” tandasnya. Pengasuh Ponpes Annuqayah K.H. Abdul A’la Basyir menyampaikan apresiasi atas kehadiran Wapres ke ponpes tersebut. “Kami atas nama Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah menyampaikan selamat datang, ahlan wa sahlan wa marhaban. Ini suatu karunia yang sangat besar, karena kebetulan saja beliau adalah Wakil Presiden, selebihnya adalah Kyai. Saya yakin chemistry-nya sangat kuat berada di pesantren,” ujarnya. Hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Buapati Achmad Fauzi, Wabup Dewi Khalifah, Dewan Pengasuh Ponpes Annuqayah dan para Ulama se-kabupaten Sumenep. Sementara, Wapres didampingi Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, dan Robikin Emhas. (fix/diend)

Berita Terkait

Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo, Kapolres Sumenep Tabur 12 Ribu Benih Ikan
Harga Eceran LPG Melon di Sumenep Tembus Rp 20 Ribu, Warga Miskin Mengeluh
Walhi Jatim Ungkap 21 Hektare Laut Kampung Tapakerbau Sumenep Ber-SHM
Usai Warga Kampung Tapakerbau Siaga 24 Jam, Rencana Penggarapan Tambak Garam Batal
Menteri KKP Bakal Turunkan Tim Cek SHM Laut Kampung Tapakerbau Sumenep
Penuhi Kebutuhan Listrik Masyarakat, PLN Resmikan 5 PLTS di Pulau-Pulau Kecil Wilayah Kabupaten Sumenep
Tugu Keris Perkuat Identitas Sumenep sebagai Kota Keris
Gagal Bayar Jasa Quick Count Pilkada 2024 Sepengetahuan Sekda dan Bupati Sumenep

Berita Terkait

Rabu, 29 Januari 2025 - 14:18 WIB

Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo, Kapolres Sumenep Tabur 12 Ribu Benih Ikan

Selasa, 28 Januari 2025 - 11:32 WIB

Harga Eceran LPG Melon di Sumenep Tembus Rp 20 Ribu, Warga Miskin Mengeluh

Senin, 27 Januari 2025 - 09:08 WIB

Walhi Jatim Ungkap 21 Hektare Laut Kampung Tapakerbau Sumenep Ber-SHM

Jumat, 24 Januari 2025 - 12:49 WIB

Usai Warga Kampung Tapakerbau Siaga 24 Jam, Rencana Penggarapan Tambak Garam Batal

Jumat, 24 Januari 2025 - 10:30 WIB

Menteri KKP Bakal Turunkan Tim Cek SHM Laut Kampung Tapakerbau Sumenep

Berita Terbaru