Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumenep Khairul Anwar.
SUMENEP, klikmadura.id – Angka inflasi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur tertinggi se Jawa Timur. Yakni, berdasarkan data dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendageri), inflasi Sumenep mencapai 5,44 persen per bulan Mei 2023.
Tingginya angka inflasi di Sumenep itu menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat. Pasalnya, kondisi tersebut biasanya memicu naiknya angka kemiskinan.
“Inflasi itu disebabkan oleh adanya pengeluaran yang semakin banyak, sementara pemasukan masih tetap atau bahkan menurun dibandingkan sebelumnya,” terang Ketua Kamar Dagang Industri Imdonesia (Kadin) Sumenep Hairul Anwar, Sabtu (17/06/2023).
Ketika pengeluaran dan pemasukan tidak sebanding, maka akan menyebabkan adanya kenaikan harga pada sejumlah barang di suatu daerah. Termasuk di Sumenep.
“Jik dibiarkan, tentu tidak hanya akan mempengaruhi kondisi perekonomian saja, namun juga berbagai sektor, serta kebutuhan masyarakat, termasuk pendidikan dan kesehatan,” ungkapnya.
Untuk itu, pria asal Kecamatan Pasongsongan ini mendesak Pemkab Sumenep harus memberikan atensi khusus. Salah satunya dengan melakukan kajian lebih mendalam, terkait arsitektur road map pembangunan di Kabupaten Sumenep.
Dia menyebut, Dinas Koperasi UKM dan Perindag (Diskoperindag) dapat bekerjasama dengan berbagai pihak dalam menekan angka inflasi guna menjaga kondisi perekonomian. Termasuk di wilayah kepulauan sehingga tidak akan terjadi pelonjakan harga dibandingkan dengan daratan.
“Adakan subsidi angkutan barang ke Kepulauan. Dinas yang berkaitan dengan ekonomi harus bekerjasama jangan hanya memasrahkan ke satu dinas,” tegas Hairul. (fix/diend)