SUMENEP || KLIKMADURA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep mulai melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih Pilkada 2024.
Penyelenggara pemilu itu menurunkan 3.340 petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih). Tiap petugas diberi honor Rp 1 juta. Dengan demikian, total honor yang dikeluarkan tembus Rp 3.340.000.000.
Komisioner KPU Sumenep, Divisi Perencanaan Data dan Informasi Malik Mustafa mengatakan, proses coklit sudah berjalan. Progresnya mencapai 30 persen.
Total kepala keluarga (KK) yang dicoklit mencapai 398.445 dengan total 875.017 penduduk. Perinciannya, 413.799 laki-laki dan 461.218 perempuan.
“Calon pemilih yang dilakukan coklit ini tersebar di 27 kecamatan dan 334 desa yang ada di daratan dan kepulauan,” katanya, Selasa (2/7/2024).
Malik menyampaikan, tugas pantarlih adalah memastikan identitas calon pemilih. Hasil coklit tersebut nantinya akan ditetapkan sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT).
“Proses pencoklitan dilakukan selama satu bulan, dimulai sejak 24 Juni hingga 24 Juli 2024 mendatang,” kata Malik.
Presidium KAHMI Sumenep itu menyampaikan, ada beberapa kendala yang dihadapi pantarlih di lapangan. Di antaranya, kadang tidak bertemu dengan yang akan diverifikasi.
Kemudian, petugas harus menyesuaikan waktu dengan masyarakat. Sebab, kalau siang hari masyarakat bekerja di ladang dan sawah.
“Kalau di kepulauan kadang terkendala sinyal, terus mengoperasikan akunnya juga kadang ada kendala. Tapi, semua kendala yang berkaitan dengan coklit perlahan-lahan sudah bisa teratasi,” tandasnya. (mam/diend)